Buku Tematik
Kunci Jawaban Halaman 146, 147, 148,149, 150, 153, Tema 1, Subtema 3, Pembelajaran 3, Kelas 4 SD
Kunci Jawaban Tema 1, Kelas 4 SD, Halaman 146, 147, 148,149, 150, 153, Subtema 3, Pembelajaran 3.
Penulis: Wulan Kurnia Putri | Editor: wulanndari
Setelah kamu mengenal tradisi Fahombo Batu, sekarang saatnya kamu mengenal keunikan budaya yang ada di daerahmu. Apakah di daerahmu juga terdapat budaya yang unik?
Kunci Jawaban Halaman 153
Ayo Berlatih
Beberapa permainan tradisional membutuhkan teriakan pemainnya. Semakin banyak yang berteriak, semakin banyak pula suara yang kita dengar.
Pernahkah kamu mencoba berteriak di lapangan? Apa yang terjadi? Bandingkan juga ketika kamu berteriak di kamar mandi. Apa perbedaannya?

Bacalah teks tentang Pemantulan dan Penyerapan Bunyi agar kamu lebih paham!
Pemantulan dan Penyerapan Bunyi

Bunyi dapat dipantulkan dan diserap.
1. Pemantulan Bunyi
Sebuah kelereng yang kita lempar ke dinding yang keras akan mengalami pemantulan, demikian juga dengan bunyi. Bunyi juga dapat memantul, jika dalam perambatannya dihalangi oleh benda yang permukaannya keras, seperti kayu, kaca, dinding, atau besi.
2. Penyerapan Bunyi
Bunyi juga dapat diserap. Benda-benda yang dapat menyerap bunyi adalah benda yang permukaannya lunak. Benda yang demikian disebut peredam bunyi, misalnya karpet, goni, kertas, kain, busa, dan wol.
Benda-benda tersebut dapat digunakan untuk mencegah terjadinya gaung atau kerdam. Dinding dan langit-langit gedung pertemuan, studio rekaman, dan gedung bioskop dilapisi dengan bahan-bahan tersebut supaya tidak terjadi gaung atau kerdam.
Macam-Macam Bunyi Pantul
1. Gaung atau Kerdam

Gaung atau kerdam terjadi karena bunyi dipantulkan oleh dinding yang jaraknya tidak jauh dari sumber bunyi. Hal itu menyebabkan datangnya bunyi pantul bersamaan dengan bunyi asli yang belum selesai terucapkan. Akibatnya, bunyi pantul mengganggu bunyi asli sehingga suara yang terdengar tidak jelas.
2. Gema

Gema terjadi karena bunyi dipantulkan oleh dinding yang jaraknya jauh dari sumber bunyi. Hal itu menyebabkan datangnya bunyi pantul setelah bunyi asli selesai terucapkan. Jadi, bunyi pantul yang terdengar lengkap sesudah bunyi asli.