Penonton Disandera Kelompok Bersenjata & Teror Bom Warnai Simulasi Pengamanan Superbike Mandalika
Simulasi tersebut dilakukan di Bandara Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (10/11/2021).
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Salma Fenty
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pasukan gabungan Polri dan TNI melakukan simulasi pengamanan dan kontijensi menjelang World Superbike (WSBK), di Pertamina Mandalika International Street Circuit.
Simulasi tersebut dilakukan di Bandara Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (10/11/2021).
Dalam simulasi yang berlangsung selama dua jam ini, adegan pengamanan dimulai dengan kegiatan patroli tim gabungan.
Saat patroli, pasukan menemukan tiga anak muda kebut-kebutan dan melakukan freestyle.
Baca juga: 3.000 Personel Gabungan Dikerahkan untuk Pengamanan Superbike di Mandalika
Baca juga: Menteri Sandiaga Ingatkan Penyelenggaraan WSBK di Mandalika Harus Sesuai Prokes COVID-19
Saat diminta berhenti oleh polisi, para pemuda tersebut tambah memacu kendaraan sehingga terjadi kejar-kejaran di jalan raya.
Sampai akhirnya tiga pemotor ugal-ugalan itu berhasil dihentikan.
Selanjutnya, beberapa warga datang melakukan aksi unjuk rasa ke kantor PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).
Mereka protes karena tidak diakomodir untuk jualan di kawasan Mandalika.
Aksi unjuk rasa tersebut awalnya berjalan damai. Tapi berubah jadi anarkis.
Massa tidak puas tuntutan mereka belum dipenuhi.
Beberapa kalai terjadi bentrokan antara polisi dan massa. Mulai dari aksi saling dorong hingga lempar bantu.
Tembakan gas air mata hingga mobil water canon dikerahkan polisi untuk bubarkan massa. Tapi belum berhasil.
Kerusuhan tersebut terus terjadi. Bahkan massa membakar sejumlah fasilitas umum.
Tapi kemudian dengan cepat apinya dipadamkan petugas pemadam.