Penghuni Lapas Mataram Tetap Produktif, Hasilkan Jagung Manis yang Laris Manis

Produk jagung manis hasil pertanian warga binaan Lapas Kelas II Mataram ludes diborong masyarakat, Sabtu (30/10/2021).

Dok. Lapas Mataram
PERTANIAN: Jagung manis hasil pertanian warga binaan di Lapas Kelas II A Mataram yang ditanam di lahan pertanian milik lapas, Sabtu (30/10/2021). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT – Produk jagung manis hasil pertanian warga binaan Lapas Kelas II Mataram ludes diborong masyarakat, Sabtu (30/10/2021).

Warga atau pengujung titipan barang yang datang ke lapas memborong jagung manis tersebut.

Di samping karena rasanya enak, juga harganya pun sangat terjangkau.

Baca juga: Angkutan WSBK Diberi Stiker Khusus, Begini Tampilan Bus Penonton ke Sirkuit Mandalika

Baca juga: Menjelakang WSBK di Mandalika, Dishub dan Organda NTB Periksa Angkutan Sewa Khusus

Harga hanya Rp 5 ribu per 3 buah dan dijual di depan ruang Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP).

Jagung manis yang diberi nama Begawean ini merupakan hasil bimbingan kerja milik Lapas Mataram.

Setelah dipetik dilakukan pembersihan dan di bungkus rapi.

Kasi Giatja Lapas Mataram Gazali mengaku bersyukur produk jagung manis warga binaan Lapas Mataram laris manis.

PERTANIAN: Jagung manis hasil pertanian warga binaan di Lapas Kelas II A Mataram yang ditanam di lahan pertanian milik lapas, Sabtu (30/10/2021).
PERTANIAN: Jagung manis hasil pertanian warga binaan di Lapas Kelas II A Mataram yang ditanam di lahan pertanian milik lapas, Sabtu (30/10/2021). (Dok. Lapas Mataram)

Menurutnya, hal itu menjadi kado manis Lapas Mataram, Kanwil Kemenkumham NTB di puncak peringatan Hari Dharma Karya Dhika (HDKD), hari ini, Sabtu (30/10/2021).

Pada panen selanjutnya pihaknya akan membuka stand hasil karya warga binaan lainnya.

“Jadi nanti bukan hanya jagung yang akan kami pasarkan. Setelah ini, hasil karya warga binaan akan segera dibuat di ruang layanan terpadu, sehingga masyarakat luas tahu,” katanya.

Baca juga: 3.000 Tiket WSBK Dibuat Sepaket dengan Hotel dan Perjalanan Wisata

Sementara itu, Kalapas Kelas II A Mataram Ketut Akbar Herry Achjar mengatakan, ini merupakan bukti di masa penahanan, warga binaan masih tetap bisa produktif.

Serta proses pembinaan di dalam Lapas sejauh ini sangat efektif dan berdampak positif ke masyarakat.

“Alhamdulillah ini membuktikan proses pembinaan kita berjalan efektif, ke depan akan lebih banyak lagi produk yang akan kita tawarkan kepada masyarakat luas,” ujar Akbar.

Berita terkini di NTB lainnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved