Tak Kerjakan Tugas, Siswa SMP di Alor Dianiaya Guru Hingga Masuk RS, Meninggal 2 Hari Seusai Dirawat

Seorang siswa SMP di NTT meninggal dunia diduga karena dianiaya gurunya sendiri.

Editor: Irsan Yamananda
http://www.ladbible.com
Ilustrasi Penganiayaan - Seorang siswa SMP meninggal dunia diduga karena dianiaya gurunya sendiri. 

Penganiayaan itu diduga terjadi karena korban tidak mengerjakan tugas.

Siswa kelas 1 SMP tersebut sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kalabahi Alor sebelum dinyatakan meninggal.

"Korban sempat dirawat sejak dua hari lalu di rumah sakit dan akhirnya meninggal dunia tadi pagi sekitar pukul 10.00 Wita," ungkap Kapolres Alor AKBP Agustinus Christmas, kepada Kompas.com, Selasa (26/10/2021) seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Hasil Otopsi Jenazah Siswa yang Diduga Dianiaya Guru Diketahui Pekan Depan".

Kasus Penganiayaan Lainnya

Kasus penganiayaan terjadi di daerah Cianjur, Jawa Barat.

Pelaku diketahui berjumlah sembilan orang.

Mereka semua masih berstatus sebagai pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Sembilan siswa tersebut melakukan pengeroyokan terhadap pelajar lain.

Akibatnya, korban mengalami luka yang cukup parah.

Kini, kasus tersebut telah ditangani oleh pihak berwajib.

Baca juga: Gadis SMA di Wakatobi Dikeroyok Sekelompok Siswi, Murid Lain Bukan Menolong Tapi Nonton & Merekam

Baca juga: Nasib Sial Maling di Blitar: Dikejar Warga Bawa Golok, Tertabrak Mobil Saat Lari, Dikeroyok Massa

Para pelajar yang terlibat aksi pengeroyokan terhadap pelajar lain di Cianjur digelandang ke mapolsek, Jumat (22/10/2021). Dalam kejadian tersebut korban mengalami luka parah akibat sabetan senjata tajam.
Para pelajar yang terlibat aksi pengeroyokan terhadap pelajar lain di Cianjur digelandang ke mapolsek, Jumat (22/10/2021). Dalam kejadian tersebut korban mengalami luka parah akibat sabetan senjata tajam. (Dok. Polsek Cilaku)

Polisi juga terus mendalami motif di balik aksi kekerasan tersebut.

Hal itu diungkapkan oleh Kapolsek Cilaku Kompol Bambang Kristianto.

"Motifnya apa sedang kami dalami," katanya, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/10/2021).

"Dari sembilan orang yang kami amankan, enam orang lanjut (pemeriksaan perkara), yakni DY, MS, PW, DA, FI, dan MR," lanjutnya.

Baca juga: Pengakuan Ayah Aniaya Anak Kandung di Mataram, Kesal Telepon Tak Diangkat & Bantah Sering Memukul

Kata Bambang, aksi penganiayaan berawal saat korban bersama dengan temannya sedang berada di pinggir jalan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved