Pengakuan Panitia Soal Mahasiswa UNS Meninggal Saat Diklat Menwa: Korban Sempat Tak Sadar & Mengigau
Kepada polisi, panitia sebut mahasiwa UNS yang meninggal saat diklat Menwa sempat keluhkan keram kaki dan sakit pinggang.
Kemudian bergerak menuju GOR kampus, mushala Fakultas Teknik, lalu ke jembatan danau itu.
Itu kegiatan yang kami lihat secara posisi letaknya," terang dia.
Kemudian, lanjut dia, korban pernah menyampaikan kepada panitia kakinya keram.
Pihak panitia lalu mencarikan pendamping terhadap korban.
Baca juga: Kronologi 9 Siswa SMK di Cianjur Aniaya Pelajar Lain, Korban Ditabrak Pakai Motor Sebelum Dikeroyok
"Yang bersangkutan (alamarhum) pernah menyampaikan pada tanggal 23 Oktober 2021, ada kakinya yang keram.
Itu oleh pihak Menwa dicarikan pendamping.
Nah itu kejadian di tanggal 23 Oktober.
Artinya belum ada tanda-tanda secara fisik ada kelelahan dan sebagainya.
Tetapi memang menurut pengakuan dari panitia, kakinya keram.
Dan sudah didampingi oleh salah satu panitia," ungkap Sutanto.
Kegiatan hari kedua pada Minggu (24/10/2021) dimulai setelah Subuh dengan aktivitas senam senjata.
Dilanjutkan apel pagi dan mulai kegiatan diselenggarakan di luar kampus.
"Yaitu berkegiatan di Jembatan Jurug. Jembatan yang kecil itu.
Kegiatan itu adalah meluncur menggunakan tali. Setelah kegiatan selesai, balik ke kampus," kata dia.