Beda Pengakuan Yosef pada TV & Anak Soal Kunci Rumah di Malam Pembunuhan Subang, Rekaman Jadi Bukti
Yosef masih menjadi sosok yang paling dicurigai dalam kasus kematian Amalia Mustika Ratu dan Tuti Suhartini.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNLOMBOK.COM - Beda pengakuan Yosef saat tampil di televisi dengan perkataannya kepada sang putra, Yoris dan istrinya.
Yosef masih menjadi sosok yang paling dicurigai dalam kasus kematian Amalia Mustika Ratu dan Tuti Suhartini.
Ia menjadi orang terakhir yang ditemui korban di malam sebelum kejadian.
Tak cuma iti, Yosef juga menjadi pria yang kali pertama menemukan rumahnya dalam kondisi berantakan.
Belakangan, pengakuannya soal mengunci rumah sebelum meninggalkan Amel dan Tuti pun disorot.
Pasalnya, Yosef memberikan keterangan beda kepada Aiman, selaku reporter Kompas dan kepada anak sulungnya.
Istri Yoris, Yanti Jubaedah rupanya merekam percakapan dengan Yosef secara diam-diam.
Dalam rekaman percakapan tersebut terungkap beda pengakuan Yosef.
Baca juga: Polisi Berhasil Kantongi Petunjuk Emas Siapa Pelaku Pembunuhan Subang, Berkat Kuku Amalia Mustika
Baca juga: 2 Bulan Pembunuhan Subang Masih Misteri, Yosef Dicurigai Lagi Gara-gara Telepon : Marah-marah
Polisi sebelumnya mengungkap tak ada kerusakan pada akses masuk rumah saat pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu.
Kapolres Subang AKBP Sumarni bahkan menduga pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu merupakan orang dekat yang memiliki akses masuk rumah.
Pernyataan Polisi ini lantas menjadi polemik soal sosok pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Suami sekaligus ayah korban, Yosef, mengaku saat akan pergi di malam kejadian, Selasa (17/8/2021), sempat diminta untuk mengunci pintu.
Yosef memang mengaku berada di rumah istri mudanya, Mimin, saat malam pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu.
Yosef mengaku pergi dari rumah di Jalancagak sekitar pukul 21.00 WIB.
"Dari jam 9 dengan istri atau mamanya Amel, saya pergi dan sangat pamit," kata Yosef dikutip dari tayangan Aiman Kompas TV.
Saat akan pergi, kata Yosef, ia diminta untuk mengunci pintu depan.
"Tapi pas mau keluar itu, 'pah tolong kalau mau keluar besinya tolong diselot lagi', yang di luar itu," kata Yosef.
Pada Aiman, Yosef mengaku sudah mengunci pintu sebelum pergi.

"Iya saya (melakukan)," kata Yosef.
Setelah mengunci pintu, kata Yosef, ia langsung pergi ke rumah Mimin.
"Setelah melakukan itu (kunci pintu) langsung bapak pergi menuju ke istri muda," kata Yosef.
Pernyataan berbeda justru diungkap anak pertama Yosef dan Tuti, Yoris.
Yoris mengaku sempat menanyakan hal yang sama pada Yosef.
Percakapan Yoris dengan Yosef bahkan direkam oleh istrinya, Yanti Jubaedah.
"Waktu itu pernah ngerekam yah, direkam sama istri saya itu," kata Yoris dikutip dari Youtube Rara Cahaya Tarot.
Yoris menanyakan pada Yosef soal mengunci pintu.
Pintu yang dimaksud adalah akses masuk di depan rumah Tuti dan Amalia Mustika Ratu.
"Direkam terus kemudian waktu itu aa juga, 'pah kalau papah inget-inget waktu malam kejadian, pas malam itu papah ngunci gak ?' tanya Yoris.
Menurut Yoris dalam rekaman tersebut Yosef justru mengungkap pengakuan berbeda.
"Pas waktu itu, 'boro-boro ini kan, lupa, gak tau', kata dia," terang Yoris.
TribunnewsBogor.com sudah mencoba mengkonfirmasi beda pernyataan ini pada kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat.
Sayang hingga pukul 09.30 WIB, Rabu (20/10/2021) pesan WhatsApp yang dikirim TribunnewsBogor.com hanya dibaca oleh Rohman Hidayat.
Kunci Diletakkan di Pot
Menurut Yosef satu-satunya orang yang memiliki kunci rumah tersebut adalah Tuti.
"Yang pegang kunci hanya satu-satunya, mamahnya di dalam, simpen di dalam," kata Yosef pada Aiman.
Yosef mengaku ia tak memiliki kunci rumah tersebut.
"Gak, gak, gak pegang ," aku Yosef.
Yosef menuturkan saat kejadian memang tak ditemukan kerusakan pada akses masuk rumah.
Malah di pintu belakang, kata Yosef, kunci masih menggantung di bagian dalam.
"Memang tidak ada sama sekali bekas kerusakan,
saya lihat pas ke belakang jadi si pintu belakang kuncinya ada, tergantung di dalam," kata Yosef.
Lain lagi pernyataan Yoris.

Menurut Yoris, Yosef lah yang memiliki kunci rumah.
"Papah sih," kata Yoris.
Yoris mengatakan kunci rumah kerap disimpan di pot bagian depan bila Tuti dan Amalia Mustika Ratu pergi.
"Jadi kadang kita berangkat suka disimpan di pot depan," kata Yoris.
Lokasi penyimpanan kunci itu pun, kata Yoris, hanya diketahui oleh keluarga inti.
"Yang tahu papah, keluarga inti," kata Yoris.
Marah-marah di Telepon
Dua bulan lebih sudah kasus pembunuhan Subang masih menjadi misteri.
Fakta demi fakta terungkap, tetapi polisi masih belum menemukan dalang kejam di balik pembunuhan ibu dan anak, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Kesaksian tetangga tak sedikit yang menyudutkan Yosef.
Yosef, suami Tuti Suharini sekaligus ayah dari korban Amalia Mustika Ratu disebut-sebut sebagai saksi pertama yang ada di TKP.
Selain Yosef, Mimin, Yoris dan kerabat lainnya, warga sekitar pun turut memberikan kesaksiannya.
Dua di antaranya adalah Ujang, petugas kebersihan dan Ketua RT setempat, bernama Dede.
Keduanya merupakan saksi saat situasi pertama kali penemuan mayat di Subang berada di TKP, selain Yosef.
Kini Dede, Ketua RT Jalan Cagak itu mengungkapkan fakta baru adanya saksi lain bernama Wawan yang melihat Yosef menelepon sambil marah-marah.
Ketua RT itu pun menceritakan, saat menyaksikan situasi pertama kali mengetahui ada tragedi di rumah Yosef.
Hal ini diungkapkan Kepala Desa Jalan Cagak, Indra Zaenal saat mengobrol dengan dua saksi tersebut, lewat kanal Youtube-nya yang diunggah (14/10/2021).
Indra Zaenal, Kepala Desa Jalan Cagak menanyakan awal mula penemuan jasad Tuti dan Amalia di lokasi bersama Yosef.
Kemudian, Ujang petugas kebersihan mulai menceritakan kronologi saat ia dimintai bantuan Yosef.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Nenek di Ladang Jagung, Polres Sumbawa Tangkap Tiga Orang
Ia mengatakan saat itu Yosef memanggil dari kejauhan, sekira tiga meter.
“Pak Ujang, Pak Ujang pang milariken bumi abdi itu, acak-acakan, pangningalikeun we lah,”
(Pak Ujang, Pak Ujang tolong lihat di rumah saya, seperti berantakan,)” ujar Ujang meniruka Yosef.
Setelah itu, kata Ujang Yosef berlari kecil ke dalam rumah, dan dirinya mengikutinya dari belakang.
Saat sampai di TKP, sementara Yosef masuk ke rumah, Ujang mengaku dirinya tak berani masuk.
Saat tiba Ujang mengaku tak melihat motor Yosef, namun ia melihat satu unit motor berada di dalam rumah.
Ia juga tidak melihat secara detail darah atau air mengalir di dalam rumah.
Ujang mengaku hanya melihat kondisi berantakan di ruang tamu yang agak berantakan.
Karena tak berani masuk ke dalam, Ujang memilih pergi mengecek situasi di belakang rumah.
Di sana ia melihat banyak darah sehingga membuatnya kaget hingga memutuskan untuk melapor ke Ketua RT setempat.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Nenek di Ladang Jagung, Polres Sumbawa Tangkap Tiga Orang
Kemudian Indra Zaenal bertanya apakah Ujang melihat genangan air yang ada di bawah mobil.
Ujang pun mengatakan saat di TKP di mobil Alphard tidak melihat bercak darah namun melihat genangan air tersebut.
Lanjut Ujang bercerita karena melihat darah yang masih segar itu, ia pun langsung berinisiatif melapor ke Ketua RT.
“Pak RT, Pak RT kaditu heula, di bumi Pak Yosef aya seeur darah,” ucap Ujang.
Setelah Ujang melapor Ketua RT, karena kondisi jalan, Dede memutuskan melewati jalan kebun di sekitar rumah TKP.
Melihat situasi di depan rumah sudah ramai, ia melihat kondisi TKP berada di belakang.
Di sana betapa terkejutnya Dede melihat banyaknya darah di pintu belakang.
Kemudian, Dede mulai menceritakan polisi meminta bantuannya untuk mengumpulkan para saksi, termasuk di antaranya para remaja.
Kemudian, Dede mengabsen satu per satu saksi yang ia kumpulkan tersebut.
Dede pun menceritakan adanya saksi bernama Wawan yang melihat Yosef menelepon sambil marah-marah.

Ia pun meminta kepada Wawan untuk mengatakan keterangan tersebut kepada polisi.
“Sok atuh Wan saurkeun anu nelepon enjing-enjing Pak Yosef teh, kumaha kronologina ka Pak Aep (polisi),” ujar Dede menirukan ucapannya saat itu.
Saat itu diakui Dede ia mengira Yosef marah-marah saat menelpon itu setelah ia dan Yosef melapor ke polisi.
Ternyata Dede mendapat keterangan dari Wawan yang melihat Yosef menelepon sambil marah-marah pagi-pagi sebelum Wawan narik muatan.
“Sanes Pak RT, tah Mang Ujang oge ngupingnya, abdi ti parapatan narik muatan arah ka kulon duka ka Jambu duka ka Ciseuti, ninggal Pak Yosef di SD Sawo ekeur nelepon ambek-ambekan, duka cenah nelepon saha-sahana mah,”
(Bukan Pak RT, kata Wawan, Ujang juga mendengar, saya dari perempatan jalan narik muatan ke arah jalan Jambu dan Ciseuti, melihat Pak Yosef di SD Sawo sedang menelepon sambil marah-marah, saya tidak tahu ia menelpon siapa),” tutur Dede menerikukan perkataan Wawan.
Dede pun menceritakaan saat itu Wawan akan menghampiri Yosef, namun karena situasi Yosef sedang marah-marah, ia pun langsung berangkat.
Setelah itu, kata Dede, Wawan justru menarik dirinya menuju Polres Subang melaporkan kejadian di rumah Yosef tersebut.
Dede menjelaskan, ia mengira Wawan melihat Yosef setelah ia melaporkan kejadian.
Ternyata kata Dede, Wawan melihat Yosef menelepon sambil marah-marah itu sebelum ia melapor.
• 2 Pria Ancam Bunuh Kapolsek karena Dangdutan Dibubarkan, Kini Pelaku Terancam Dipenjara
Lanjut Dede pun dari sana mengira Yosef sudah ada ada di sekitar TKP pagi-pagi.
“Jadi eta mah sateacan narik abdi, berarti enjing keneh, (jadi kejadian itu sebelum Wawan mengantarkan saya, berarti Yosef ada masih pagi-pagi,” ujar Dede.