Pembunuhan di Subang - Yosef Beberkan Janji Korban Amalia: 'Katanya, Aku Ingin Balas Budi ke Papah'

Yosef mengungkapkan janji Amalia, korban pembunuhan di Subang, yang belum sempat dipenuhi.

Editor: Irsan Yamananda
Tangkap layar YouTube Kompas TV
Yosef saat diwawancara Aiman di Program Kompas TV - Yosef mengungkapkan janji Amalia, korban pembunuhan di Subang, yang belum sempat dipenuhi. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Kasus pembunuhan di Subang, Jawa Barat masih belum terungkap hingga saat ini.

Pembunuhan tersebut telah merenggut nyawa Tuti Suhartini (55) serta Amalia Mustika Ratu (23).

Sontak, banyak tanggapan liar mengenai pelaku hingga penyebab pembunuhan itu terjadi. 

Termasuk anggapan bahwa kasus itu ada kaitannya dengan yayasan milik Yosef (55), suami sekaligus ayah dari kedua korban.

Mengenai kabar tersebut, Yosef angkat bicara.

Menurutnya, pembunuhan itu tidak ada kaitannya dengan yayasan miliknya.

Baca juga: Akhir Kisah Cinta Ajudan Bupati Subang yang Ketahuan Suka dengan Putri Bos, Diminta Lakukan Hal Ini

Baca juga: Bocah 11 Tahun Disetubuhi Berulang Kali di Lombok Utara, Pelaku Ancam Bunuh Korban

Yosef di Desa Tambakan, Subang - Yosef mengungkapkan janji Amalia, korban pembunuhan di Subang, yang belum sempat dipenuhi.
Yosef di Desa Tambakan, Subang - Yosef mengungkapkan janji Amalia, korban pembunuhan di Subang, yang belum sempat dipenuhi. (TribunJabar)

Hal tersebut diungkapkan Yosef melalui kuasa hukumnya.

Perlu diketahui, Yosef adalah pemilik dari Yayasan Bina Prestasi Nasional miliknya.

"Keterangan dari Pak Yosef sendiri kepada kami kuasa hukumnya bahwa tidak ada sangkut pautnya kasus kematian dari kedua korban dengan yayasan," ucap Deden Nasution kuasa hukum Yosef di Subang, Senin (18/10/2021).

Diketahui, dalam yayasan tersebut Tuti sendiri menjabat sebagai bendahara sementara Amalia menjabat sebagai sekertaris.

Baca juga: Polresta Mataram Periksa Kejiwaan Tukang Asah Pisau Pembunuh Adik Ipar

Dalam yayasan tersebut juga, Yosef menilai tidak ada permasalahan apapun semenjak Tuti serta Amalia menjabat.

Deden menjelaskan, dengan banyaknya dari pengurus yayasan yang sudah dijadikan saksi dalam perkara tersebut oleh pihak kepolisian, dikarenakan masih dalam lingkungan satu keluarga.

"Memang dalam yayasan sendiri semuanya masih keluarga, seperti Yoris (34) ketua yayasan anak tertua dari Yosef struktur dari yayasan juga masih keluarga," katanya.

Diberitakan kemarin, belum terungkapnya kasus Subang juga menjadi pikiran bagi Yosef.

Ia ingin sekali kasus ini segera terungkap.

Yosef mengaku terus teringat dengan korban terlebih pada anak gadisnya, Amalia Mustika Ratu.

Menurutnya, anaknya itu sempat berjanji akan membalas budi kepada ayahnya sebelum akhirnya ditemukan meninggal dunia.

Hal tersebut diungkapkan oleh Yosef (55) ayah dari Amalia.

Yosef mengatakan, semasa hidupnya Amalia sempat berjanji kepada dirinya untuk membalas budi setelah apa yang diberikan oleh Yosef.

"Dia sempat bilang ke saya, Pah, Amalia menginginkan ingin balas budi ke Papah yang menyekolahkan dia sampai dengan selesai, dia masih punya cita-cita ingin membahagiakan kedua orang tuanya," ucap Yosef di Subang, Minggu (17/10/2021).

Sekolah Yayasan Bina Prestasi Nasional milik Yosef yang berada di Desa Cijengkol, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (14/10/2021).
Sekolah Yayasan Bina Prestasi Nasional milik Yosef yang berada di Desa Cijengkol, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (14/10/2021). (Tribun Jabar/Dwiki MV)

Dengan kata-kata dari Amalia tersebut, membuat Yosef terus memikirkan serta kesedihan sudah tidak bisa dibendung kembali. Karena hal itu juga yang membuat Yosef sering melamun.

"Saya selalu ingat itu perkataan Amalia, kalo diingat saya selalu sedih gak bisa lagi menahan tangis," ungkapnya.

Yosef terus berharap agar kasus dari perampasan nyawa ini secepatnya diungkap oleh pihak kepolisian.

"Mau gimana lagi sekarang, saya cuman bisa berharap aja semoga kasusnya terungkap," katanya.

Diketahui sebelumnya, warga Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kabupaten subang digegerkan dengan penemuan dua mayat perempuan di dalam bagasi mobil Alphard.

Keduanya diketahui merupakan anak serta ibu, pihak kepolisian juga menyakini bahwa keduanya merupakan korban dari perampasan nyawa.

Di hari ke-61 kasus Subang, pihak kepolisian masih terus berupaya untuk memecahkan kasus yang tiap harinya menjadi misteri siapa dalang di balik kasus tersebut seperti dikutip dari TribunJabar.id dengan judul Komentar Terbaru Yosef Mengenai Kasus Subang, Ia Yakin Meninggalnya Tuti dan Amalia Tak Terkait Ini.

Yosef dan Amalia Sempat Cekcok

Petugas kepolisian saat kembali mendatangi lokasi kejadian perampasan nyawa ibu dan anak di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (15/9/2021).
Petugas kepolisian saat kembali mendatangi lokasi kejadian perampasan nyawa ibu dan anak di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (15/9/2021). (Tribun Jabar/Dwiki MV)

Yoris, anak pertama Yosef dan Tuti, membeberkan pecakapannya dengan sang ibu melalui telepon pada 2020.

Saat itu, Tuti terdengar emosional karena perkara motor NMAX.

Yosef ingin membeli motor NMAX namun tidak diizinkan anaknya, Amalia.

Berdasarkan pengakuan Yoris, Yosef kemudian mengadukan kejadian itu kepada ibunya atau nenek Amalia.

Adik Yoris itu kemudian dimarahi ibunda Yosef karena tidak mau membelikan Yosef motor NMAX.

Yoris mengaku mengetahui masalah tersebut saat Tuti menjelaskannya melalui telepon.

Dalam percakapan itu, Tuti terdengar menangis hingga berteriak-teriak.

"Kalo gak salah itu, kayaknya papah (Yosef) ngadu ke nenek saya, kejadiannya waktu itu mamah (Tuti) nelfon sambil teriak-teriak sambil nangis, (saya tanya) 'mamah kenapa? Mamah kenapa?' Terus kata mamah itu Amalia dilabrak sama nenek katanya papah tidak dibelikan motor," ucap Yoris saat ditemui di Dusun Jalancagak, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Senin (27/9/2021).

Pada akhirnya, Amalia mengizinkan Yosef membeli motor tersebut.

Kata Yoris, adiknya melakukan itu agar pertikaian tidak semakin parah.

"Tapi pada akhirnya dibeliin sama Amalia yaudah lah daripada masalah, kita juga harus bijak, saya sebagai kakak tertua jadi harus bisa nyeimbangin yaudah beliin aja," katanya.

Baca juga: Insiden Susur Sungai di Ciamis: Direncanakan Mendadak, Para Siswa Tak Dibekali Alat Pengaman

Dalam kasus Subang, motor NMAX menjadi petunjuk mengungkap kasus.

Kepolisian menemukan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian yang menunjukkan motor NMAX.

Pelaku kasus Subang masih belum tertangkap.

Sampai dengan saat ini pihak kepolisian masih belum bisa mengungkap kasus yang sudah menjadi sorotan publik ini.

Sudah memasuki hari ke 40 ini, keluarga korban perampasan nyawa ibu dan anak desak pihak kepolisian agar secepatnya menemukan dan menangkap pelaku yang sudah berbuat keji tersebut.

Tempat 'Rahasia' Kunci Rumah

Tak ditemukan tanda kerusakan dan pemaksaan masuk ke rumah korban.

Sontak, muncul dugaan bahwa pelaku pembunuhan merupakan orang dekat atau mengenal korban.

Yosef, suami Tuti dan ayah dari Amalia, menjelaskan kepemilikan kunci rumah.

Mengingat hal tersebut bisa menjadi petunjuk pengungkapan kasus.

Dikutip dari KompasTV, Yosef mengatakan tidak ada yang memegang kunci rumah selain korban.

"Yang pegang kunci hanya satu-satunya, mamanya (Tuti), yang di dalam. (Yosef) Enggak pegang. Pintu belakang saya lihat ada kuncinya tergantung," ujar Yosef.

Baca juga: Perhatikan 3 Hal Ini saat Mencuci Tangan agar Efektif Membunuh Kuman

Yoris, anak Yosef sekaligus kakak Amalia, menjelaskan tempat rahasia yang biasa digunakan untuk menyimpan kunci rumah.

Tempat tersebut juga diketahui oleh keluarga.

"Papah sih (yang memegang kunci). Jadi kadang-kadang kita berangkat kunci suka disimpan di pot. Papah, keluarga inti (tahu tempat kunci)," ungkap Yoris.

Yosef adalah orang pertama yang masuk ke rumah di hari kejadian.

Saat itu, Yosef pulang dari rumah Mimin, istri mudanya.

Yosef yang melihat rumah dalam keadaan berantakan pergi menuju rumah keponakan Tuti, Danu.

Ia menduga Tuti dan Amalia telah diculik sebab ia belum menemukan jasad ataupun sosok Tuti dan Amalia.

Namun, Danu saat itu tidak menanggapi Yosef dan kembali tidur hingga diberi tahu oleh ibunya bahwa Tuti dan Amalia diculik.

Kemudian Yosef pergi ke Polres Subang untuk melaporkan kejadian di rumahnya.

Yosef kembali ke lokasi kejadian bersama polisi dan warga sudah berkumpul di rumah Tuti dan Amalia.

Ia baru mengetahui jasad Tuti dan Amalia setelah diberi tahu warga yang berkumpul di lokasi.

Pelaku Diduga Mandikan Korban Sebelum Dibawa ke Bagasi

Berdasarkan informasi yang beredar, mereka diduga kuat dieksekusi di dalam rumah dengan lokasi berbeda.

Sang ibu, Tuti, diduga dibunuh terlebih dahulu.

Nyawanya diduga dihabisi pelaku pada hari Rabu dini hari di kamarnya.

Sementara Amalia diduga dibunuh menjelang pagi harinya.

Selain itu, korban Amalia diduga melakukan perlawanan.

Dugaan itu muncul setelah melihat kondisi rumah yang berantakan.

Seusai kedua korban tewas, pelaku juga diduga memandikan keduanya.

Kedua jenazah korban pembunuhan ibu dan anak di subang itu dimandikan dulu di kamar mandi sebelum dimasukkan bagasi mobil Alphard yang terparkir di garasi.

Yoris Sempat Ancam Yosef Pakai Golok

Ada pihak yang menyebutkan bahwa Yoris temperamental.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Nenek di Ladang Jagung, Polres Sumbawa Tangkap Tiga Orang

Tak hanya itu, rupanya ia juga sempat mengancam ayahnya, Yosef pakai golok.

Terkait hal itu, Yoris menjelaskan kronologi versinya dalam saat diwawancara dalam program AIMAN yang dikutip Tribunjabar.id dari KompasTV, Selasa (28/9/2021).

Yoris mengatakan kejadian membawa golok itu sudah terjadi hampir satu dekade yang lalu.

Saat itu, Yoris sangat marah karena kelakuan Yosef yang memiliki istri muda.

"Kalau masalah itu sudah lama ya, sudah silam, sekitar 2010 atau 2009 kalau enggak salah. Saya bawa golok tumpul itu membela ibu," kata Yoris.

Tidak bisa menahan amarah, Yoris mendatangi ayah untuk memperingatinya.

Yoris menjelaskan kemarahannya disebabkan ibu dan adiknya berpapasan dengan Yosef yang sedang bermesraan dengan Mimin.

Pengakuan Yoris dan Yosef terkait pembunuhan di Subang.
Pengakuan Yoris dan Yosef terkait pembunuhan di Subang. (Kolase Kompas TV)

"Marah ke papah. Mamah itu sama Amel (Amalia) berpapasan dengan papah sama Mimin sambil bermesraan si papah itu," ujarnya.

Kata Yoris, Tuti mengadu kepadanya soal kejadian tersebut sembari menangis.

"Kelihatan itu, mungkin langsung mamah nangis, ke aa ngadu. Aa itu mamah sama Amel, itu ngelihat Mimin sama ini, mamah enggak kuat, gitu-gitulah. Langsung saya marah. Mana papah (mengacungkan tangan) plek ke motor orang (memukulkan golok ke motor)," ungkap Yoris.

Baca juga: Tersangka Pembunuh Nenek di Sumbawa Terancam 15 Tahun Penjara

Setelah itu, Yoris ditenangkan oleh satpam yang ada di lokasi kejadian.

Artikel lainnya terkait pembunuhan

(Tribunjabar/ Dwiky Maulana Vellayati)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved