Sirkuit Mandalika
Sekali Balap di Sirkuit Mandalika Ungkit Potensi Ekonomi hingga Rp 500 Miliar
Pemerintah yakin gelaran balap internasional seperti MotoGP, di Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok Tengah berikan efek ganda bagi pertumbuhan ekonomi
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH – Pemerintah yakin gelaran balap internasional seperti MotoGP, di Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan memberikan efek ganda bagi pertumbuhan ekonomi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, dalam sekali event balapan tiap tahunnya, potensi ekonomi yang diungkit mencapai Rp 500 miliar.
”Multiplier effect-nya Rp 500 miliar untuk satu tahun, satu kali balap,” kata Airlangga, usai mengelilingi Sirkuit Pertamina Mandalika, Kamis (14/10/2021).
Menurutnya, gelaran balap internasional dapat mendatangkan banyak wisatawan.
Baca juga: Mandalika Paling Lengkap, Penerbangan Internasional ke Lombok Bisa Pakai Pesawat Carter
Baik wisatawan mancanegara maupun wistawan domestik.
Bahkan jika kondisi normal, tidak pandemi Covi-19, diperkirakan jumlah tamu yang akan hadir di MotoGP mencapai 150 ribu orang.
Sehingga dapat menarik devisa bagi negara.
Di samping itu, perekonomian masyarakat juga akan menggeliat seiring dengan banyaknya tamu yang hadir.
Karena itu, Airlangga berharap balap World Superbike (WSBK) maupun MotoGP berlangsung dengan sukses.
Dalam kunjungannya ke Lombok, Airlangga mengunjungi desa wisata Sade untuk melihat potensi ekonomi warga lokal.
Baca juga: Tiket WSBK Dibuka 18 Oktober, Ada 10 Ribu Tiket Gratis bagi Warga di Mandalika
Baca juga: Jajal Sirkuit Mandalika, Menko Airlangga Minta Vaksinasi Dosis Kedua Digenjot
Setelah itu, dia mengecek kesiapan Sirkuit Pertamina Mandalika yang akan menjadi lokasi WSBK dan MotoGP.
Dia mengharapkan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dengan sirkuitnya menjadi alternatif tourism yang terdepan.
Pengembangan KEK Mandalika juga disertai pembangunan infrastruktur lain yang kian memadai di Lombok.
Seperti akses jalan bypass dan kesiapan Bandara Internasional Lombok.
Kapasitas bandara saat ini sudah ditingkatkan dari 3 juta menjadi 7 juta penumpang per tahun.
”Jadi pak gubernur sudah siap menerima tamu dari mancanegara,” katanya.
(*)