Pedagang Es Keliling Lombok Senang Ada SPBU Baru, Menteri ESDM Targetkan 100 Stasiun Tiap Tahun

Pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di daerah pelosok, disambut gembira warga Lombok Tengah

TribunLombok.com/Situpillaili
BBM SATU HARGA: Warga antusias swafoto bersama Menteri ESDM Arifin Tasrif (kanan; baju putih) dan Gubernur NTB Zulkieflimansyah (empat dari kiri), usai peresmian SPBU penyalur BBM satu harga, di Lombok Tengah, Kamis (16/9/2021).  

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH – Pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di daerah pelosok, disambut gembira warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Semakin banyak SPBU penyalur BBM satu harga, warga semakin diuntungkan.

Harganya lebih murah dibandingkan bensin eceran.

Seperti diakui Saiful Azhar, penjual es keliling asal Desa Mantang, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah.

Ia menuturkan, bila ingin mengisin BBM ke SPBU dia harus menempuh perjalanan hingga 10 kilometer (km).

”Di sini ada namanya SPBU Pancordao atau SPBU Kopang, lumayan jauh,” katanya.

Baca juga: Menteri ESDM Resmikan 17 Penyalur BBM Satu Harga, NTB Kebagian 35 Lokasi Pengisian

Dengan dibukanya SPBU di Desa Aik Bukak, tepatnya di pintu masuk destinasi wisata Aik Bukak, dia mengaku senang.

Tonton juga:

”Ini mempermudah akses orang mendapatkan BBM,” katanya.

Pedagang keliling seperti dirinya tentu akan sangat terbantu.

Baca juga: Dua Kompi Brimob Polda NTB Kawal Kontingen NTB ke PON XX Papua

Karena harga BBM pun lebih murah dan volumenya pasti lebih banyak dibandingkan bensin eceran.

”Kalau eceran ada yang jual Rp 10 ribu ada yang jual Rp 9 ribu, tidak tentu,” katanya.

Saiful Azhar sering jualan es keliling ke destinasi wisata Aik Bukak, tidak jauh dari SPBU yang baru dibuka Menteri ESDM.

”Sekarang kita bisa lebih berhemat,” katanya.

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, dengan pembangunan penyalur BBM satu harga, seluruh warga di pelosok bisa mendapatkan harga BBM dengan harga wajar.

”Energi sangat penting untuk mendorong perekonomian,” kata Arifin, saat meresmikan SPBU penyalur BBM satu harga di Desa Aik Bukak, Kecamatan Batukliang Utara, Kamis (16/9/2021).

Karena itu, pembangunan infrastruktur sangat penting agar warga di pelosok-pelosok bisa mengakses BBM dengan mudah,

”Kemudian ini akan meningkatkan kegiatan perekonomiannya,” ujarnya.

Menteri Arifin menjelaskan, program BBM satu harga dimulai pemerintah sejak tahun 2017.

Pemerintah menargetkan membangun 583 penyalur BBM hingga tahun 2024.

Sampai tahun 2020, telah beroperasi 253 penyalur BBM satu harga di seluruh Indonesia.

Sedangkan tahun 2021, ditargetkan pembangunan 76 penyalur.

Hingga saat ini sudah beroperasi 44 penyalur atau sekitar 58 persen.

”Untuk itu dalam sisa waktu kurang lebih tiga bulan lagi, kita harapkan target tahun 2021 ini bisa dipenuhi,” katanya.

Dalam tiga tahun ke depan, pemerintah memiliki tantangan tidak mudah.

Mereka harus membangun 330 unit penyalur BBM satu harga lagi hingga 2024.

”Kita memiliki tantangan untuk membangun paling tidak 80 sampai 100 stasiun per tahunnya,” katanya.

Karena itu, untuk bisa mencapai target tersebut, Kementerian ESDM dan seluruh pihak terkait harus bekerja keras.

”Supaya energi yang terjangkau bagi masyarakat bisa kita penuhi,” katanya.

Tujuan mulia tersebut, kata Arifin, harus mampu dicapai jajarannya bersama para pihak terkait.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved