Pembangunan Infrastruktur Kelistrikan Nusa Tenggara Berjalan Lancar di Masa Pandemi
Realisasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) PT PLN UIP Nusa Tenggara menyentuh angka 51 persen per Agustus 2021.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Realisasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) PT PLN UIP Nusa Tenggara menyentuh angka 51 persen per Agustus 2021.
Capaian itu melewati target korporat secara nasional sebesar 40 persen.
”Posisi capaian TKDN sampai bulan Agustus 2021 ini sudah sangat baik meskipun di tengah pandemi,” kata Senior Manager Pertanahan, Perizinan dan Komunikasi PLN UIP Nusra, Gregorius Adi, dalam keterangan persnya, Kamis (26/8/2021).
Capaian itu tidak lepas dari pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan masih berlangsung di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Capaian TKDN PLN UIP Nusra terbagi menjadi 3 sektor.
TKDN sektor pembangkitan 31,37 persen.
TKDN sektor transmisi 71,63 persen.
Baca juga: Validasi Data Kemiskinan NTB Tak Kunjung Tuntas, Wagub Rohmi Minta OPD dan Pemkab Serius
Serta TKDN sektor gardu induk 50,34 persen.
“Capaian ni menunjukkan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan PLN di Nusa Tenggara dominan disupport oleh industri dalam negeri,” katanya.
Untuk pembangkit di NTB, TKDN terbesar disumbang PLTU 2 NTB di Jeranjang dan PLTU FTP2 di Sembelia.
Sedangkan di NTT disumbang oleh PLTU Timor 1.
Greg menambahkan, sumbangsih dan peran dalam negeri untuk sektor transmisi dan gardu induk tidak kalah membanggakan.
Rata – rata TKDN untuk sektor tersebut di atas 80 persen.
Gardu Induk Sekotong Lombok Barat direncanakan 100 persen menggunakan kandungan dalam negeri.
Gardu Induk Tenau di Kupang, kandungan dalam negerinya 80 persen.
”Transmisi sistem Lombok dan Tol Listrik Flores yang diresmikan kemarin juga 90 persen lebih merupakan kandungan dalam negeri” tuturnya.
Secara aktual, keseluruhan progress pembangunan kelistrikan di provinsi NTB dan NTT, sampai Agustus tahun 2021 mencapai 77 persen dari target rencana 88 persen.
Baik itu pembangunan pembangkit listrik, saluran transmisi, maupun gardu induk.
Baca juga: Gubernur NTB Optimis Tetebatu Menang di Kompetisi Desa Wisata Dunia 2021
Dari ketiga sektor tersebut, sumbangsih peran dalam negeri menyentuh angka Rp 2,5 triliun.
Sampai saat ini pembangunan infrastruktur kelistrikan akan terus dijalankan.
”Angka tersebut tentunya akan terus merangkak naik sampai dengan akhir tahun 2021,” katanya.
Gregorius Adi menyebut, beberapa langkah sudah diambil PLN untuk mendukung penggunaan produk domestik dalam proyek-proyek ketenagalistrikan.
Salah satunya mengembangkan daftar penyedia terseleksi (DPT) lokal untuk komponen pembangkit, transmisi, dan gardu induk pada industri nasional.
Sudah terbukti secara kualitas dan wajib digunakan pada pengadaan infrastruktur ketenagalistrikan.
Baca juga: Aksi Polwan di Lombok Utara, Berhasil Gagalkan Pencurian Besi Pembatas Jalan
”Terlepas dari kriteria dan parameter yang ada, harus diakui bahwa peningkatan TKDN oleh PLN tidak sederhana dan mudah untuk di realisasikan,” katanya.
Masih ada sejumlah tantangan baik dari segi regulasi, kemampuan industri nasional, maupun finansial.
“Karena itu, untuk menajwab tantangan ini, sangat dibutuhkan dukungan kementerian dan lembaga, serta sinergi dengan kontraktor, pabrikan, dan manufaktur lokal,” tandas Greg.
Berita terkini di NTB lainnya.
(*)