Pembangunan Infrastruktur Kelistrikan Nusa Tenggara Berjalan Lancar di Masa Pandemi
Realisasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) PT PLN UIP Nusa Tenggara menyentuh angka 51 persen per Agustus 2021.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Gardu Induk Tenau di Kupang, kandungan dalam negerinya 80 persen.
”Transmisi sistem Lombok dan Tol Listrik Flores yang diresmikan kemarin juga 90 persen lebih merupakan kandungan dalam negeri” tuturnya.
Secara aktual, keseluruhan progress pembangunan kelistrikan di provinsi NTB dan NTT, sampai Agustus tahun 2021 mencapai 77 persen dari target rencana 88 persen.
Baik itu pembangunan pembangkit listrik, saluran transmisi, maupun gardu induk.
Baca juga: Gubernur NTB Optimis Tetebatu Menang di Kompetisi Desa Wisata Dunia 2021
Dari ketiga sektor tersebut, sumbangsih peran dalam negeri menyentuh angka Rp 2,5 triliun.
Sampai saat ini pembangunan infrastruktur kelistrikan akan terus dijalankan.
”Angka tersebut tentunya akan terus merangkak naik sampai dengan akhir tahun 2021,” katanya.
Gregorius Adi menyebut, beberapa langkah sudah diambil PLN untuk mendukung penggunaan produk domestik dalam proyek-proyek ketenagalistrikan.
Salah satunya mengembangkan daftar penyedia terseleksi (DPT) lokal untuk komponen pembangkit, transmisi, dan gardu induk pada industri nasional.
Sudah terbukti secara kualitas dan wajib digunakan pada pengadaan infrastruktur ketenagalistrikan.
Baca juga: Aksi Polwan di Lombok Utara, Berhasil Gagalkan Pencurian Besi Pembatas Jalan
”Terlepas dari kriteria dan parameter yang ada, harus diakui bahwa peningkatan TKDN oleh PLN tidak sederhana dan mudah untuk di realisasikan,” katanya.
Masih ada sejumlah tantangan baik dari segi regulasi, kemampuan industri nasional, maupun finansial.
“Karena itu, untuk menajwab tantangan ini, sangat dibutuhkan dukungan kementerian dan lembaga, serta sinergi dengan kontraktor, pabrikan, dan manufaktur lokal,” tandas Greg.
Berita terkini di NTB lainnya.
(*)