Menyeruput Kopi Lokal NTB di Tuwa Kawa Coffee
Melancong ke Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Tribunners tidak akan kekurangan tempat nongkrong untuk minum kopi.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Melancong ke Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Tribunners tidak akan kekurangan tempat nongkrong untuk minum kopi.
Di masa pandemi Covid-19, justru banyak kafe-kafe baru bermunculan dengan konsep dan filosofi masing-masing.
Bagi Tribunners yang ingin nongkrong sembari menyeruput kopi lokal NTB, mampirlah ke Tuwa Kawa Coffee & Roastery.
Kafe Tuwa Kawa ini berada di Jalan Gunung Kerinci Nomor 1 , Kelurahan Dasan Agung Baru, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram.
Kafe ini berada di antara kantor pemerintah, tepatnya di samping kantor Satker Pelaksana Jalan Nasional atau belakang kantor Inspektorat NTB.
Baca juga: Gubernur NTB Tinjau Kesiapan RS Mandalika Jelang World Superbike 2021, Pengoperasian Bertahap
Dahulu, rumah tua tempat kafe ini berdiri dipakai menjadi kantor Bawaslu Kota Mataram.
Meski berada di kawasan perkantoran dan rumah warga, suasana di Tuwa Kawa Coffee cukup nyaman dan asik.
Bangunan rumah tua yang menjadi lokasi kafe ini ditata ulang namun tidak menghilangkan kesan klasiknya.
Pengunjung bisa nongkrong di ruang terbuka, halaman rumah tua sembari menyeruput kopi.

Suasananya cukup sejuk karena desain kafe menonjolkan konsep alami dengan batuan alam dan tanaman hijau di sekelilingnya.
Bagi yang ingin ngopi di dalam ruangan dengan nuansa rumah klasik juga tersedia.
Bahkan kafe ini menyediakan tempat rapat atau pertemuan.
Pengelola kafe memang menyasar pasar kalangan profesional muda, pengusaha, dan anak muda nongkrong di sana.
Kopi Lokal
Selain tempatnya nyaman dan refresentatif untuk pertemuan, kafe ini juga memiliki keunggulan dari sisi produk kopinya.
Baca juga: Pemprov NTB Bentengi Anak dari Jaringan Terorisme Lewat Pergub
Kopi-kopi yang disajikan di tempat ini merupakan kopi lokal asli NTB, baik dari Pulau Lombok maupun Sumbawa.
Hendra Kusuma, Owner Representative Tuwa Kawa Coffee & Roastery menjelaskan, mereka baru beroperasi sekitar enam bulan.
”Filosofinya, sesugguhnya di NTB ini gudang kopi,” katanya.
Hal itu mengilhami pemberian nama kafe menjadi “Tuwa Kawa” yang diambil dari bahasa Sumbawa.
Kata “Tuwa” artinya hutan atau belantara, sedangkan “Kawa” artinya kopi.
Sehingga Tuwa Kawa diartikan belantara kopi.
”Sumbawa dan Lombok itu kayak akan kopi,” ujarnya.
Menurut Hendra, kafe mereka hanya menjual kopi-kopi berkualitas yang diambil langsung dari petani di Lombok dan Sumbawa.
Baik biji kopi jenis Arabica maupun Robusta.
Seperti kopi dari daerah Gangga, Lombok Utara. Sembalun dan Suela, Lombok Timur. Juga kopi dari Narmada di Lombok Barat.
Sementara kopi Pulau Sumbawa diambil dari wilayah Kecamatan Batu Lanteh, seperti kopi Tepal.
Biji-biji kopi pilihan yang diambil dari petani kemudian diolah sendiri di Tuwa Kawa Coffee & Roastery.
“Kami menjaga kualitas kopi sejak awal kopi dipetik dan proses selanjutnya sampai diseduh oleh peminumnya,” jelas Hendra.

Istimewanya, di sini kita bisa melihat langsung bagaimana proses roasting atau pemanggangan biji kopi mentah (green bean), menjadi kopi siap dikonsumsi.
Baik dalam bentuk biji maupun bubuk, sampai kopi siap diseduh dan diseruput.
Pengelola kafe ini memiliki mesin roasting cukup lengkap sehingga bisa memproses langsung biji kopi tersebut.
Dijual Kopi Bubuk
Selain membeli kopi yang diseduh, Tribunners juga bisa membeli kopi dalam bentuk biji yang sudah diroasting atau dalam bentuk bubuk.
Karena kopi-kopi dari petani diolah langsung di tempat ini dengan standar tinggi. Sehingga kualitasnya dijamin tidak kalah dengan kopi dari luar negeri.
Bahkan, pemilik kafe pernah melayani permintaan dari pembeli asal New Zealand. Mereka suka dengan cita rasa kopi yang diproduksi Tuwa Kawa.
Hal ini sesuai misi pengelola kafe, mereka ingin menunjukkan bahwa NTB merupakan salah satu daerah penghasil kopi berkualitas.
Baca juga: Pemprov NTB Bentengi Anak dari Jaringan Terorisme Lewat Pergub
Lombok dan Sumbawa juga kaya dengan kopi dan bisa bersaing.
Pembeli juga bisa berdiskusi dan berbicara tentang kopi dengan para barista di tempat ini.
Muhammad Ahadi Sufyan, barista Tuwa Kawa Coffee menjelaskan, banyak yang datang membeli kopi bubuk dan kopi yang sudah di-roasting.
Mereka memiliki stok kopi mencapai 9 ton dan saat ini tersisa 6,5 ton.
”Setiap hari kopi yang terjual tidak sampai 50 kilogram karena pandemi,” katanya.
Menu Selain Kopi

Selain kopi, kafe ini juga menyediakan menu lainnya seperti green tea, minuman cokelat, jus, dan meniman buah lainnya.
Juga menu makanan dan cemilan seperti kentang goreng, mie goreng, nasi goreng, soto ayam, dan sebagainya.
Harga minuman dan makanan di Tuwa Kawa Coffee cukup bersaing.
Baca juga: Desa Tetebatu Wakili Indonesia di Ajang Desa Wisata Dunia, Ini Keunggulannya
Untuk kopi seduh antara Rp 15 ribu – Rp 25 ribu.
Sementara kopi dalam bentuk biji sama bubuk, antara Rp 50 ribu sampai Rp 350 ribu per bungkus.
Harga menu makanan juga bervariasi antara Rp 28 ribu hingga Rp 35 ribu.
Jadi tunggu apa lagi, bila ingin menikmati kopi khas NTB mampirlah ke Tuwa Kawa Coffee & Roastery.
Berita terkini di NTB lainnya.
(*)