NTB Punya Gedung Sekolah Berbahan Bata Plastik Pertama di Dunia

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki gedung sekolah dengan konstruksi utama batu bata plastik pertama di dunia.

Dok. Diskominfotik NTB
SEKOLAH PLASTIK: Tampak gedung SDN 4 Medas Bentaur, Lombok Barat yang dibangun menggunakan bata plastik hasil daur ulang limbah plastik, Selasa (15/6/2021). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki gedung sekolah dengan konstruksi utama batu bata plastik pertama di dunia.

Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Medas Bentaur ini dibangun di Dusun Medas Bentaur, Desa Taman Sari, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat.

Gedung SDN 4 Medas Bentaur ini merupakan salah satu sekolah yang rusak akibat gempa 2018.

Kini dibangun kembali menggunakan bahan bata dari limbah plastik daur ulang (Eco Block).

Selain ramah lingkungan, bahan bangunan ini juga tahan gempa.

Bahkan bangunan ini tahan api dalam suhu tertentu.

Baca juga: Kaget Tertangkap Operasi Premanisme, Ini Pesan Juru Parkir di Lombok kepada Presiden Jokowi

Baca juga: Sopir Fuso Ugal-ugalan Terobos Lampu Lalu Lintas, Kapolres Lombok Tengah Lakukan Ini

Di samping itu, proses pengerjaanya juga tergolong cepat dan berbiaya murah.

Wakil Gubernur Provinsi NTB Sitti Rohmi Djalilah yang meninjau proses pembangunan sekolah tersebut, Selasa (15/6/2021) sangat terkesan.

Rohmi tampak antusias dengan pembangunan SDN 4 Medas yang memanfaatkan limbah pelastik.

SDN 4 Medas diklaim menjadi sekolah berbahan batu bata plastik pertama di dunia.

SEKOLAH PLASTIK: Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah (dua dari kanan) bersama tim meninjau pembangunan SDN 4 Medas Bentaur, Lombok Barat yang dibangun menggunakan bata plastik hasil daur ulang limbah plastik, Selasa (15/6/2021).
SEKOLAH PLASTIK: Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah (dua dari kanan) bersama tim meninjau pembangunan SDN 4 Medas Bentaur, Lombok Barat yang dibangun menggunakan bata plastik hasil daur ulang limbah plastik, Selasa (15/6/2021). (Dok. Diskominfotik NTB)

Pembangunan ini diinisiasi oleh Classroom of Hope (Australia) bekerja sama dengan Block Solutions (Finlandia), Pelita Foundation Lombok, dan Pemerintah Daerah Provinsi NTB.

”Alhamdulillah, kita dapat memanfaatkan sampah dan menjadi sumberdaya untuk kita semua,” kata Rohmi, saat melihat langsung proses pembangunan sekolah terseut.

Menurutnya, penggunaan bata ecobrick sangat ringan, murah, tahan gempa, dan sangat cepat membuatnya.

”Sekolah ini saja merakit bloknya seperti lego hanya butuh waktu 5 jam, paling lama mebutuhkan waktu 1 minggu 10 hari,” kata Rohmi.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved