UTS NTB Ciptakan Teknologi Pendeteksi Varian Baru Virus Corona, Cocok untuk Wisata Zona Hijau

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) selangkah lebih maju di bidang teknologi kesehatan.

Dok. Dispar NTB
KUNJUNGAN: Kepala Dinas Pariwisata NTB Yusron Hadi bertukar cendera mata dengan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam kunjungan ke Bima, Minggu (13/6/2021).  

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) selangkah lebih maju di bidang teknologi kesehatan.

Sebuah teknologi baru diperkenalkan Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) NTB di hadapan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, Minggu (13/6/2021).

Sebuah inovasi teknologi yang mampu mendeteksi varian baru Covid-19.

Teknologi itu diperkenalkan tim peneliti UTS di ruang VIP Bandara Salahuddin Bima, sebelum Sandiaga Uno mengunjungi spot-spot wisata di Bima.

Inovasi teknologi itu bisa memonitor keberadaan virus Covid-19.

Baca juga: Diduga Mabuk, Oknum Mengaku ASN NTB Adu Mulut dengan Petugas saat Razia

Keberadaan Covid-19 kerap menjadi ancaman sekaligus momok menakutkan bagi masyarakat dunia.

"Sebuah langkah maju di bidang teknologi kesehatan. Luar biasa," kata Kepala Dinas Pariwisata NTB Yusron Hadi, Senin (14/6/2021).

Dari paparan tim ahli, teknologi ini mampu mendeteksi keberadaan Covid-19 di sekitar warga.

Teknologi ini sangat membantu karena bisa mememonitor sekaligus mengatasi penyebaran virus tersebut.

"Jika ini bisa maksimal, maka kita bisa menentukan zona hijau destinasi wisata kita," harapnya.

Menurut Yusron, teknologi ini luar biasa karena dapat mendeteksi varian baru virus Covid-19 di tempat tertentu.

Baca juga: Atta Halilintar dan Aurel Tampil Mesra di Bima, Didaulat Promosikan Wisata Lombok-Sumbawa

Baca juga: Beda Karakter Wisata Lombok dan Sumbawa

Setelah tin UTS menjelaskan tentang teknologi itu, Sandiaga Uno pun terkesan.

Menteri Sandiaga Uno langsung merespons supaya kementerian memakai inovasi itu.

Sebab bisa dipakai dalam upaya mewujudkan zona wisata hijau.

Inovasi teknologi ini memanfaatkan metode sequencing equipments, Q-PCR equipments, air quality sampling equepments dan kelengkapan laboratorium lainnya.

Pemprov NTB sendiri telah bersurat, mengusulkan kepada Menparekraf RI untuk mengimplementasikan inovasi itu di NTB.

Dukungan pemerintah sangat penting untuk pengembangan teknologi tersebut ke depan.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved