Lebaran Topat

Besok Puncak Lebaran Topat, Bupati Lombok Barat Tutup Tempat Wisata

Besok, Kamis (20/5/2021), masyarakat Lombok Barat dan sekitarnya akan merayakan tradisi Lebaran Topat

Dok. Polres Lobar
DITUTUP: Salah seorang petugas memasang spanduk penutupan objek wisata di Senggigi, Lombok Barat, Rabu (19/5/2021). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT  – Besok, Kamis (20/5/2021), masyarakat Lombok Barat dan sekitarnya akan merayakan tradisi Lebaran Topat.

Dalam tradisi ini, masyarakat Islam dari berbagai daerah di Lombok bisanya akan tumpah ruah untuk ziarah makam dan rekreasi ke tempat wisata.

Tradisi ini biasa dirayakan seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri.

Untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung wisata dan kerumunan massa, Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid melalui surat edaran melarang objek wisata dibuka selama perayaan Lebaran Topat.

Baca juga: NTB Dapat WTP 10 Kali Beruntun, Gubernur: Setiap Rupiah dan Jengkal Aset Harus Kita Manfaatkan

Penutupan dilakukan sejak tanggal 12 Mei lalu hingga 23 Mei 2021 mendatang.

Menindaklanjuti surat edaran bupati tersebut, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Lombok Barat mulai turun melakukan sosialisasi ke objek wisata yang ditutup.

Seperti Forkopimcam Batu Layar Lombok Barat. Tim ini cuku serius menindak lanjuti surat edaran  bupati Lombok Barat itu.

Sebab objek wisata kawasan Senggigi di Kecamatan Batu Layar merupakan salah satu pusat perayaan Lebaran Topat.

Baca juga: BPK: Pemerintah Daerah di NTB Tidak Sekedar Kejar Opini WTP

Kapolsek Senggigi Kompol Bowo Tri Handoko yang turun sosialisasi mengatakan, untuk memastikan kesiapan pengamanan, pihaknya melibatkan semua unsur di Kecamatan Batu Layar.

“Pesan ini harus tersampaikan kepada masyarakat secara menyeluruh, sehingga sosialisasi surat edaran tersebut dilakukan lebih masif lagi,” katanya, Rabu (19/5/2021).

Menurutnya, sosialisasi sangat penting agar tidak menimbulkan persepsi berbeda di tengah masyarakat.

Sehingga masyarakat memahami penutupan objek wisata intinya agar tidak ada kerumunan di Tempat Wisata.

“Agar dipahami, perkembangan covid-19 di Lombok Barat tidak sesederhana yang kita pikirkan, angka Covid-19 di Kecamatan Batu Layar mencapai 138 kasus,” katanya.

Dari 138 kasus yang terjadi di Batu Layar, angka kematian mencapai 7,2 persen.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved