400 Personel Polresta Mataram Siaga Jalang Perayaan Lebaran Topat
Perayaan tradisi Lebaran Topat, seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri 1442 H berpotensi menimbulkan kerumunan massa di Kota Mataram
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Perayaan tradisi Lebaran Topat, seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri 1442 H berpotensi menimbulkan kerumunan massa di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Lebaran Topat sendiri menjadi event budaya masyarakat Suku Sasak di Pulau Lombok.
Ribuan orang akan tumpah ruah untuk ziarah ke makam keramat.
Selain itu, rombongan warga dari desa akan berbondong-bondong ke pantai untuk pelesiran.
Perayaan Lebaran Topat di Kota Mataram dan Lombok Barat lebih meriah dibandingkan Hari Raya Idul Fitri.
Baca juga: Polda NTB Sita Akun TikTok dan Facebook Pemuda Hina Palestina: Kita Ambil Alih
Tapi di tengah pandemi Covid-19, perayaan tradisi Lebaran Topat dikhawatirkan menimbulkan kerumunan massa.
Terkait hal tersebut, Kabagops Polresta Mataram Kompol Rafles Girsang mengatakan, 400 personel polisi akan dikerahkan dalam giat pengamanan Lebaran Topat, Kamis (20/5/2021) mendatang.
"Nanti juga akan ada penambahan personel dari instansi terkait agar pengamanan di lapangan maksimal," kata Rafles di Mataram, Selasa (18/5/2021).

Seluruh personel yang bertugas, lanjutnya, diminta mengawasi pergerakan masyarakat.
Hal itu ditujukan untuk mencegah kerumunan yang berpotensi menimbulkan penularan Covid-19.
Lokasi pengamanan berada di seluruh kawasan wisata wilayah hukum Polresta Mataram.
Antara lain eks Pelabuhan Ampenan, Pantai Gading, Pantai Mapak Indah, Pantai Loang Baloq, Taman Narmada, Hutan Sesaot, dan permandian di Suranadi.
Termasuk menempatkan personel di kawasan perbatasan antar kabupaten/kota.
Baca juga: Pembuat Video Hina Palestina Menangis Minta Maaf, Polda NTB: Ancaman Hukuman 6 Tahun
Setiap kendaraan yang melintas, akan diperiksa personel yang berjaga di pos pengamanan.
"Nanti kita standby, melarang masyarakat yang mencoba masuk ke tempat wisata.
Mereka yang datang kita suruh putar balik," tegas Rafles.
"Kami sudah tahu ciri-ciri mereka yang mau berwisata untuk Lebaran Topat'," lanjutnya.
Kegiatan pengamanan, kata Rafles, sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran Walikota Mataram dan Bupati Lombok Barat tentang Pencegahan Penyebaran COVID-19 di tempat wisata/hiburan.
Sementara itu, Kapolresta Mataram Kombes Pol Heri Wahyudi telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh pengelola tempat wisata dan hiburan agar menutup sementara usahanya hingga 20 Mei 2021.
Baca juga: Anak Injak Kepala Ayah hingga Tewas, Tetangga Tidak Ada yang Bela Korban karena Hal Ini
Kapolresta Mataram juga mengingatkan masyarakat tidak mengunjungi tempat wisata selama penutupan.
"Imbauan ini bertujuan untuk mencegah penyebaran Covid-19," katanya.
Begitu juga dengan rangkaian kegiatan religi pada perayaan Lebaran Topat seperti, ziarah makam tokoh agama.
Kegiatan tersebut belum diperbolehkan hingga 20 Mei 2021.
"Intinya kita tidak underestimate (meremehkan). Kamtibmas memang lancar tetapi potensi kerumunan ini tetap kita antisipasi. Terutama mereka yang mau ke tempat wisata," ujarnya.
Berita terkini di NTB lainnya.
(*)