400 Personel Polresta Mataram Siaga Jalang Perayaan Lebaran Topat
Perayaan tradisi Lebaran Topat, seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri 1442 H berpotensi menimbulkan kerumunan massa di Kota Mataram
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
"Nanti kita standby, melarang masyarakat yang mencoba masuk ke tempat wisata.
Mereka yang datang kita suruh putar balik," tegas Rafles.
"Kami sudah tahu ciri-ciri mereka yang mau berwisata untuk Lebaran Topat'," lanjutnya.
Kegiatan pengamanan, kata Rafles, sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran Walikota Mataram dan Bupati Lombok Barat tentang Pencegahan Penyebaran COVID-19 di tempat wisata/hiburan.
Sementara itu, Kapolresta Mataram Kombes Pol Heri Wahyudi telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh pengelola tempat wisata dan hiburan agar menutup sementara usahanya hingga 20 Mei 2021.
Baca juga: Anak Injak Kepala Ayah hingga Tewas, Tetangga Tidak Ada yang Bela Korban karena Hal Ini
Kapolresta Mataram juga mengingatkan masyarakat tidak mengunjungi tempat wisata selama penutupan.
"Imbauan ini bertujuan untuk mencegah penyebaran Covid-19," katanya.
Begitu juga dengan rangkaian kegiatan religi pada perayaan Lebaran Topat seperti, ziarah makam tokoh agama.
Kegiatan tersebut belum diperbolehkan hingga 20 Mei 2021.
"Intinya kita tidak underestimate (meremehkan). Kamtibmas memang lancar tetapi potensi kerumunan ini tetap kita antisipasi. Terutama mereka yang mau ke tempat wisata," ujarnya.
Berita terkini di NTB lainnya.
(*)