Larangan Mudik 2021 Lombok, Basarnas Mataram Siagakan 30 Personel Setiap Hari 

Pemerintah melarang mudik lebaran tahun 2021 untuk menekan kasus penyebaran Covid-19. 

Dok. Basarnas Mataram
SIAGA: Personel Basarnas Mataram siaga di sejumlah posko mudik Lebaran 2021, Kamis (6/5/2021). (Dok. Basarnas Mataram) 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Pemerintah melarang mudik lebaran tahun 2021 untuk menekan kasus penyebaran Covid-19. 

Meski demikian, Kantor Pencarian dan Pencarian Mataram tetap melaksanakan siaga SAR khusus Lebaran tahun 2021/1442H.

Hal ini sesuai arahan pimpinan Basarnas pusat untuk mewaspadai terjadinya kecelakaan. 

“Lebaran tidak hanya berurusan atau terkait pemudik, tetapi juga banyaknya area wisata yang kemungkinan akan dikunjungi masyarakat,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mataram Nanang Sigit PH, saat memberikan arahan kepada para personelnya, di pos SAR melalui video conference, Jumat (7/5/2021). 

Menurutnya, antisipasi selalu diutamakan terkait keselamatan masyarakat. 

SIAGA: Personel Basarnas Mataram siaga di sejumlah posko mudik Lebaran 2021, Kamis (6/5/2021).
SIAGA: Personel Basarnas Mataram siaga di sejumlah posko mudik Lebaran 2021, Kamis (6/5/2021). (Dok. Basarnas Mataram)

Kesiapan menghadapi kemungkinan kecelakaan merupakan keharusan bagi personel kantor SAR. 

Nanang menambahkan, pembuatan posko secara mandiri ditiadakan.

Baca juga: Larangan Mudik 2021 Lombok, Lima Calon Penumpang Kapal Dicegat dan Putar Balik saat Tiba di Lembar 

Para personel akan bergabung dengan instansi terkait pada posko-posko terpadu yang ada di bandara, pelabuhan, maupun tempat lainnya.

Serta melaksanakan kegiatan pemantauan ke daerah-daerah yang kemungkinan/rawan terjadinya kecelakaan.  

Kegiatan dilaksanakan selama 19 hari terhitung mulai tanggal 6 hingga 24 Mei 2021.  

Baca juga: NTB Prioritas Penyaluran Dana Hibah Pariwisata Rp 3,7 Triliun, Sandi : Lombok Berkontribusi Tinggi

Baca juga: 958 Petugas Kebersihan dapat Beras dan Uang dari Gubernur NTB

“Personel yang disiagakan sekitar 30 orang per harinya yang ditempatkan di beberapa area,” pungkasnya.

Alat utama yang digunakan sebelum hingga Hari Raya Idul Fitri adalah kendaraan operasional/mobil rescue. 

Selanjutnya direncanakan lebih difokuskan ke wilayah-wilayah wisata perairan dengan menggunakan perahu karet, Rigit Inflatble Boat (RIB), dan kapal Rescue Boat 220 Mataram.

“Jika memungkinkan, kami juga akan melakukan pemantauan melalui udara setelah lebaran,” tutup Nanang.

Berita terkini di NTB lainnya.

(*) 

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved