Kapal Selam Nanggala Hilang Kontak

Kapal Selam KRI Nanggala-402 Dinyatakan Tenggelam, Barang ABK hingga Serpihan Ditemukan

Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono dinyatakan subsunk alias tenggelam, barang ABK hingga serpihan kapal ditemukan

Editor: wulanndari
KOMPAS.com CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Kapal selam KRI Nanggala-402 berlayar mendekati dermaga Indah Kiat di Kota Cilegon, Banten, beberapa waktu lalu - Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono dinyatakan subsunk alias tenggelam, barang ABK hingga serpihan kapal ditemukan 

"Kemudian alas yang dipakai ABK KRI Nanggala, biasa dipakai untuk sholat," ungkapnya.

Sejumlah barang yang diduga kuat merupakan bagian dari kapal selam KRI Nanggala-402 ditemukan dalam pencarian.
Sejumlah barang yang diduga kuat merupakan bagian dari kapal selam KRI Nanggala-402 ditemukan dalam pencarian. (KOMPAS TV)

Selain itu, ditemukan pula spon penahan panas.

"Harusnya spon ini (berukuran) besar lebar, tapi keluarnya dalam bentuk kecil-kecil," ucap Yudo.

"Terakhir solar, terlihat juga lewat patroli udara, sudah meluas dalam radius 10 mil tersebut," imbuhnya.

Baca berita Kapal Selam Nanggala Hilang Kontak lainnya

Detik-detik KRI Nanggala-402 Hilang Kontak

Sebelumnya, KSAL Laksamana Yudo Margono pun menjelaskan secara rinci bagaimana kronologi hilangnya kapal selam buatan Jerman itu.

Saat itu, kapal selam KRI Nanggala-402 tengah mengikuti latihan penembakan rudal C-802 dan torpedo kepala perang dengan sasarannya adalah salah satu KRI.

"Ini merupakan bagian dari pembinaan, kemampuan, dan kekuatan TNI AL," kata Yudo saat jumpa pers, Kamis (22/4/2021) sore.

Berikut detik-detik saat kapal selam KRI Nanggala-402 hilang kontak di perairan Bali utara seperti disampaikan KSAL:

Pukul 02.30

Dilaksanakan isyarat terbit atau mulai latihan

Pukul 03.00

Kapal selam KRI Nanggala-402 meminta izin untuk menyelam periscope depth pada kedalaman 13 meter sekaligus persiapan untuk menembak torpedo.

Sesuai prosedur, kapal selam akan didampingi searider penjejak dalam setiap penembakan.

"Di dalam searider penjejak, terdapat personel Kopaska dan kapal selam sendiri, sehingga nantinya ketika torpedo meluncur, mereka akan mengikuti," kata Laksamana Yudo.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved