Slip Gaji Petugas Kebersihan Capai Rp 13,6 Juta Beredar di Media Sosial, Ini Penjelasan Pertamina
Media sosial dihebohkan dengan foto slip gaji petugas kebersihan dengan logo PT Pertamina (Persero).
"Maunya sih lebih, tapi segini juga alhamdulillah. Ini juga enggak nyangka banget (bisa benar-benar cair), apalagi ini kan mau Lebaran," ujar Kusminih saat ditemui di Kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kabupaten Indramayu, Jumat (16/4/2021).
Kusminih mengaku akan kembali membeli lahan persawahan dari uang ganti untung yang ia terima itu.
Itu sebabnya, hingga menemukan harga sawah yang cocok untuk dibeli, uang itu rencananya akan ia tabung dulu.
"Harus dibelikan sawah lagi supaya tetap bisa kerja jadi petani," ujar Kusminih.
Baca juga: Tanggapi Ombudsman, Pertamina Lanjutkan ganti untung Kerusakan Rumah Dampak Ledakan Balongan
Baca juga: Intip Rumah Mewah Milik Dian Sastro dan Indraguna Sutowo, sang Konglomerat Cucu Pendiri Pertamina

Tak hanya Kusminih, kegembiraan juga terpancar di wajah Waskinah (71), warga Desa Sukaurip, yang kemarin juga kebagian jadwal mencairkan uang ganti untung.
Waskinah mengaku sangat gembira karena harga ganti yang diberikan PT Pertamina menurutnya sangat layak.
Untuk sawah seluas 3 ribuan meter persegi, Waskinah mendapatkan Rp 1,1 miliar lebih sedikit.
"Alhamdulillah, seneng banget, buat beli sawah lagi," ujar Waskinah seraya mengatakan sama sekali tak berminat untuk membelanjakan sedikit uangnya itu untuk membeli mobil. "Sawah saja. Mobil itu buat apa?" ujar Waskinah.
Hampir 80 persen lahan yang terkena pembebasan lahan untuk proyek Petrochemical Complex di Desa Tegalsembada, Sukaurip dan Sukareja, memang masih berupa lahan pesawahan.
Ini karena mayoritas warga di ketiga desa ini memang adalah petani.
Tak heran, sekalipun menerima uang sangat banyak, yang ada dalam pikiran mereka adalah bagaimana bisa membeli sawah kembali di tempat yang lain, yang tidak terlalu jauh.
"Beli mobil mah nanti saja. Lagi pula mobil sekarang masih punya, meskipun bodong," ujar Kusminih sambil tertawa.
Meski warga yang berhak menerima ganti untung ada 531 orang, pembagian ganti untung tak dilakukan secara serempak.
Baca juga: Dua Ekor Sapi Limosin yang Tengah Mengandung Tiba-tiba Mati, Pemiliknya Rugi Rp 40 Jutaan
Setiap hari hanya 50-an orang.
Selain agar pembagian berlangsung lancar dan tertib, pembatasan jumlah dilakukan untuk meminimalisasi potensi penyebaran Covid-19.