Curhat Ayah Siswi SMP Tahu Putrinya Dipaksa Jadi PSK oleh Anak DPRD: Berubah, Sering Bohongi Saya

Curhat pilu ayah siswi SMP setelah tahu anaknya dipaksa jadi PSK oleh kekasih sekaligus anak DPRD, sebut sang putri berubah kerap bohongi ayahnya

Editor: wulanndari

TRIBUNLOMBOK.COM -- Curhat pilu ayah siswi SMP setelah tahu anaknya dipaksa jadi PSK oleh kekasih sekaligus anak DPRD.

Sebut sang putri berubah kerap bohongi ayahnya.

Betapa hancurnya perasaan orangtua gadis 15 tahun ini.

Diketahui, siswi SMP berinisial PU itu dipaksa menjadi PSK ( pekerja seks komersial ) oleh kekasihnya sendiri AT (21).

Gadis muda asal Bekasi itu setiap hari harus melayani 5 orang lelaki hidung belang di ranjang kosan.

Ayah kandung korban yakni D tak pernah menyangka jika putrinya menjadi korban perdangan manusia.

Terlebih, sang anak dijual oleh pacarnya untuk pemuas nafsu lelaki hidung belang.

D menceritakan, sikap sang anak mulai berubah sejak mengenal pelaku dan menjalin hubungan asmara alias pacaran.

Baca juga: Anak Anggota DPRD Jadikan Gadis SMP PSK, Sehari Layani Lima Pria, Tarif Rp 400 Ribu

Baca juga: Istri PNS Ketahuan Selingkuh dengan Anggota DPRD, Terungkap dari HP Ketinggalan: Chat Sayang-sayang

Lebih lanjut sang ayah mengatakan, sang anak menjalin hubungan asamara dengan terduga pelaku At yang dikenal sebagai anank anggota DPRD di Bekasi.

Penampakan kos tempat pelaku AT mengajak korban menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK), Di Jalan Kinan, Pengasinan, Rawalumbu, Kota Bekasi. (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)
Penampakan kos tempat pelaku AT mengajak korban menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK), Di Jalan Kinan, Pengasinan, Rawalumbu, Kota Bekasi. (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)

Sang ayah pun kaget sebab belakangan diketahui jika AT sudah memiliki anak dan istri.

"Pelaku berusia 21 tahuh sudah berkeluarga dan sudah punya anak satu, informasinya ditelantarkan, nah kemudian anak saya jadi korban asusila," kata D.

Sebelumnya perkara dugaan tindak pidana asusila ini, D sama sekali tidak mengetahui secara personal terduga pelaku.

Dia sendiri mengaku, baru satu kali bertemu dengan terduga pelaku selama kurang lebih sembilan bulan buah hatinya menjalin hubungan.

"Sebelumnya saya tidak tahu, baru tahu setelah anak saya diperiksa (polisi), dikorek-korek dan diungkapkan semua," ucapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, sikap anaknya berubah selama sembilan bulan terakhir.

Menurutnya, putrinya menjadi lebih suka berhias dan jarang pulang.

"Ada, saya memantau tapi saya tidak menekan anak saya karena saya maklumi dia masih usia labil, Saya melihat perubahan diri dari mulai kosmetik, jarang pulang dan sering beralasan bohongi saya," kata D.

Terakhir kali, PU tidak pulang ke rumah selama satu minggu.

Baca juga: Seorang Pria Kaget PSK yang Dipesan Lewat MiCat Ternyata Waria, HP Dirampas dan Dipukuli

Baca juga: Kisah Kakek Penjual Mainan Kincir Angin, Berjuang Demi Nafkahi Istri hingga Rela Tidur di Masjid

Baca juga: Terungkap Otak Pembunuhan Pengusaha di Bantul Ternyata Istri Sendiri, Petaka dari Cinta Segitiga

D sempat berusaha mencari dan menghubungi anaknya, tetapi selalu dibohongin dengan segudang alasan.

"Saya tanya posisinya, lalu jawabannya berbeda sudah jelas ada perubahan di diri anak saya sudah keliatan," ucapnya.

Perubahan sikap tidak lain karena pengaruh terduga pelaku AT yang melarang PU untuk pulang.

"Anak saya terakhir tidak pulang satu minggu ke rumah. Saya kehilangan jejak tanpa di luar dugaan anak pulang ke rumah saya tanya kenapa tidak pulang-pulang, anak saya bilang dia dilarang pulang (sama terduga pelaku)," ucap D.

Upaya menasihati sudah sering dia lakukan, tetapi tetap saja belum berhasil menjauhi anaknya dari pengaruh terduga pelaku.

"Sempat saya ingatkan, kalau masih mau diurus sama orangtua ikuti kata orang tua. Karena pertanggungjawaban anak di orang tua. Sempat HP-nya saya sita tapi akhirnya saya malah kesulitan komunikasi," terang dia.

Kena Penyakit Kelamin

Nasib malang dialami PU seorang siswi SMP yang dipaksa jadi PSK oleh kekasihnya itu kena penyakit kelamin hingga harus menjalani operasi.

Seperti dilansir sebelumnya, PU diduga menjadi korban perdagangan manusia yang dilakukan oleh pacarnya sendiri berinisial AT (21).

PU dipaksa melayani puluhan pria hidung belang yang telah memesan jasanya melalui sang pacar lewat apliaksi Michat.

Perempuan muda warga Bekasi itu kini telah menjalani operasi pasca didiagnosa dokter mendertita penyakit kelamin.

Penyakit tersebut baru diketahui setelah PU menjalani visum.

"Dulu tidak pernah seperti itu karena setelah tindakan asusila baru merasakan," kata ayah korban berinisial D (43) saat dikonfirmasi pada Senin (19/4/2021).

Menurutnya, putrinya saat ini telah menjalani operasi di RSUD Kota Bekasi.

Sebelum operasi, kata sang ayah, PU kerap mengeluh sakit pada kelamin dan terdapat benjolan.

"Sebelum operasi sering ngeluh sakit gatal di alat kelaminnya," ucap D.

PU menjalani operasi pengangkatan kutil di bagian kelamin pada Jumat (16/4/2021) lalu.

Dokter mendiagnois PU menderita penyakit kelamin diduga akibat mendapat tindakan asusila.

Menurut D, kondisi buah hatinya saat ini dalam keadaan baik pascaoperasi kelamin penyakit kondiloma atau kutil kelamin.

"Sudah Alhamdulillah sudah operasi, kondisi anak saya baik setelah menjalani operasi," ujar ayah korban.

Pengakuan Koban

Seorang gadis remaja berusia 15 tahun terjerumus ke jurang prostitusi diduga karena pengaruh sang pacar.

PU seorang gadis muda yang masih berstatus siswi SMP ini bahkan harus melayani 5 pria hidung belang dalam sehari.

Korban diduga pasarkan oleh kekasihnya berinisial AT pria berusia 21 tahun.

AT dikabarkan merupakan seorang anak anggota DPRD di Bekasi.

Pelaku mengoperasikan akun yang memasang foto korban melalui aplikasi itu.

Kemudian proses transaksi dilakukan oleh pria hidung belang.

"Lewat aplikasi tadi pengakuan korban pakai MiChat, yaitu si anak tidak mengoperasikan tapi yang memegang akunnya adalah pelaku," kata Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi, Novrian, Senin (19/4/2021).

Novrian yang juga melakukan pendampingan kepada korban terkejut saat PU menceritakan apa yang dialaminya.

Rupanya, gadis remaja itu dipaksa melayani lima orang pria hidung belang oleh kekasihnya sendiri.

"Ini berdasarkan pengakuan dari korban gitu. Korban mengaku dalam sehari bisa 4 sampai 5 kali melayani orang," kata Novrian.

Dalam melayani tamunya, pacar korban menyewa sebuah kamar kos yang berlokasi di Jalan Kinan, Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi

"Si anak hanya di dalam kamar disuruh melayani orang saja," ia menambahkan.

Korban selama dipaksa menjadi PSK tidak bisa berbuat banyak.

PU diduga mendapatkan pemaksaan berupa tindakan kekerasan.

"Jelas ada manipulasi sebenarnya karena anak adalah orang yang belum cukup dewas secara psikologis dan secara sosial," tegasnya.

Disekap Pacar

Komisioner KPAD Kota Bekasi Novrian mengatakan, korban diketahui dipaksa menjadi PKS oleh terduga pelaku selama kurang lebih satu bulan.

"Korban sama pelaku mengenal sudah hampir sembilan, dalam kurun waktu itu korban disekap di dalam kos-kosan untuk 'dijual' oleh pelaku," kata Novrian.

Dia menambahkan, periode korban disekap dan dipaksa menjadi PSK terjadi terjadi kurang lebih satu bulan dari Februari hingga Maret 2021.

Praktik prostitusi dijalankan oleh terduga pelaku dengan memanfaatkan aplikasi MiChat, dari situ jasa PSK dengan korban PU sebagai objeknya dipasarkan.

"Lewat aplikasi, tadi pengakuan korban pakai MiChat, si anak (korban) tidak mengoperasikan tapi yang memegang akunnya adalah pelaku, si anak hanya di dalam kamar disuruh melayani orang saja," ungkapnya.

Pelaku Belum Ditangkap

AT, terduga pelaku perdagangan orang kepada siswi SMP hingga kini belum ditangkap.

Polres Metro Bekasi Kota masih menyelidiki dugaan tindakan asusila bocah 15 tahun dengan terduga pelaku anak anggota DPRD Kota Bekasi.

Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari mengatakan, pihak telah memproses laporan dugaan kasus tersebut.

"Korban berinisial PU berusia 15 tahun dan diduga pelapor berinisial AT (21), korban saat ini sudah divisum," kata Erna saat dikonfirmasi.

Erna memastikan, tahap penyelidikan sejauh ini masih memproses pemeriksaan dari keterangan saksi-saksi termasuk korban.

Pacaran 9 Bulan

Korban dan terduga pelaku dikabarkan sudah menjalin hubungan asmara alias pacaran selama 9 bulan.

Orangtua korban mengatakan, anaknya dan pelaku merupakan saling kenal.

Sebab, keduanya memang menjalih hubungan asmara beberapa bulan terakhir.

"Jadi gini, anak saya kan berpacaran sama pelaku ada kurang lebih sembilan bulan," kata LF orangtua korban saat dikonfirmasi, Rabu (14/4/2021).

LF mengakui jika pelaku lelaki yang berbuat asusila kepada putrinya merupakan anak dari anggota DPRD Kota Bekasi.

"Iya itu (terduga pelaku), anak anggota DPRD Kota Bekasi," tuturnya.

LF pun melaporkan anak dari anggota dewan itu ke pihak yang berwajib.

Laporan dilayangkan orangtua korban LF (47) ke Polres Metro Bekasi Kota pada, Senin (12/4/2021) dengan Nomor : LP/971/K/IV/2021/SPKT/Restro Bekasi Kota.

Tindakan asusila lanjut LF, awalnya belum dia ketahui.

Buah hatinya, petama-tama hanya mengaku kerap mendapat tindakan kekerasan dari terduga pelaku.

Setelah di kantor polisi, korban baru membuka semua tindakan yang dia alami selama berhubungan dengan terduga pelaku termasuk diajak bersetubuh.

"Pertama tindak kekerasan, lalu pemaksaan untuk bersetubuh, karena anak saya awalnya menolak tidak mau diajak berhubungan intim," ujarnya.

LF memastikan, buah hatinya sudah menjalani visum dan menyerahkan sejumlah alat bukti pendukung untuk proses penyelidikan.

"Sudah visum, saya juga sudah serahkan baju-baju (milik korban) ke polres," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul: Curhatan Ayah Siswi SMP saat Tahu Putrinya Dipaksa Jadi PSK oleh Sang Pacar: Sikapnya Berubah

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved