Kondisi Terkini Pria yang Dadanya Tertembus Mata Tombak Pagar, Besi Berhasil Dikeluarkan

Kondisi terkini pria yang dadanya tertancap besi pagar, mata tombak berhasil dikeluarkan dari tubuh, kini open donasi

Editor: wulanndari
TribunSolo.com/Azfar Muhammad
Kolose penampakan hasil rontgen dan besi sepanjang 10 cm berbentuk seperti mata tombak menembus dada Muhammad Hasan di Dukuh Mojotegalan RT 02 RW 01, Kelurahan Joho, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo. 

“Meskipun kemarin kondisinya parah diafragmanya robek, selaput livernya masuk darah, Alhamdulillah operasi berjalan lancar,” tuturnya.

Tulang Punggung Keluarga

Muhammad Hasan (25) masih terbaring lemah dan tidak bekerja sementara waktu untuk menghidupi keluarga kecilnya.

Itu terjadi pasca dirinya terkena musibah mengerikan saat membersihkan tanaman liar yang tumbuh di lantai dua rumahnya.

Warga Dukuh Mojotegalan RT 02 RW 01, Kelurahan Joho, Kecamatan / Kabupaten Sukoharjo tersebut dadanya tertembus besi menyerupai mata tombak, Jumat (15/4/2021) pukul 17.00 WIB.

Akibat itu, dirinya harus dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani operasi benda solid di organ.

Kolase Pria tertancap pagar besi mata tombak - kondisi Muhammad Hasan (26) dadanya tertembus besi seperti mata tombak dan saudara yang menunjukkan besi sepanjang 10 cm
Kolase Pria tertancap pagar besi mata tombak - kondisi Muhammad Hasan (26) dadanya tertembus besi seperti mata tombak dan saudara yang menunjukkan besi sepanjang 10 cm (TribunSolo.com/Istimewa)

Operasi tersebut sudah dijalaninya, Sabtu (17/4/2021) sekira pukul 04.00 WIB, hingga kini, Hasan belum sadar.

Baca juga: Dulu Artis Cilik Kerap Main Sinetron, Kini Gisela Cindy Kerja Jadi Pegawai Toko Sepatu di Kanada

Baca juga: VIRAL Pria Rela Tinggalkan Jasad Ayah Demi Tes Masuk Polisi, Kapolres Bergerak Lakukan Hal Ini

Saudara korban, Alif Irfansyah (22) mengungkapkan Hasan merupakan tulang punggung keluarga kecilnya.

Ia berprofesi sebagai tukang giling bakso di Pasar Jongke, Kecamatan Laweyan, Kota Solo.

Itu dilakukannya bersama pamannya dan sudah berjalan selama 2 tahun.

"Usaha itu (sementara) dijalankan sendiri oleh pamannya," ungkap Alif kepada TribunSolo.com.

Untuk diketahui, Hasan menggeluti usaha penggilingan bakso itu bermula dengan belajar dari kakaknya selama satu tahun.

Sebelum akhirnya, membantu pamannya menggiling bakso di Pasar Jongke.

"Dulu dia belajar di pondok pesantren," ujar Alif.

Itu menjadi penghasilan utama keluarga kecil Hasan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved