Penangkapan Terduga Teroris di NTB
Setelah Teror Bom Bunuh Diri Makassar, Pengamanan Gereja di NTB Diperketat
Pasca-teror bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, pengamanan gereja-gereja di NTB diperketat
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Pendekatan secara humanis dilakukan kepolisian dari tingkat pusat sampai polsek-polsek.
Patroli Gabungan
Baca juga: Penangkapan 4 Terduga Teroris di Bima, Kesaksian Warga Soal Sosok Terduga, Kaget Ada Penangkapan
Di Kota Mataram, tim gabungan Polresta Mataram dan Kodim 1606 Lombok Barat bereaksi cepat pasca kejadian bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makasar, Sulawesi Selatan.
Untuk mengantisipasi aksi terorisme di Kota Mataram. Petugas gabungan TNI-Polri langsung melakukan patroli gabungan berskala besar.
Patroli langsung dikomandoi Kapolresta Mataram Kombes Pol Heri Wahyudi dan Dandim 1606 Lombok Barat, Kolonel Arm Gunawan.
Kegiatan patroli dimulai pukul 16.00 Wita, Minggu (28/3/20210), patroli gabungan menuju Gereja Katolik Santa Maria Immaculata di Jalan Pejanggik.
Berikutnya menuju Gereja Mawar Saron di Jalan AA Gede Ngurah.
Patroli gabungan dilanjutkan ke GPIB Rock Gebang Jalan Jelantik Gosa.
Selanjutnya mendatangi GPIB Imanuel Jalan Bung Karno.
Terakhir adalah ke Gereja ST Antonius Padua di Jalan Majapahit.
Di masing-masing gereja. Kapolresta dan Dandim berhenti sejenak untuk memeriksa situasi.
Kedua pimpinan ini juga menanyakan tentang jemaat yang akan beribadah minggu sore.
Kapolresta Mataram Kombes Pol Heri Wahyudi mengatakan, titik pengamanan dimaksimalkan di tempat ibadah, terutama gereja yang melaksanakan ibadah.
”Yang tidak melaksanakan kegiatan juga tetap kita pantau,’’ katanya.
Patroli skala besar dilaksanakan untuk menunjukkan kepada warga masyarakat.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/anggota-satuan-brimob-polda-ntb-bersenjata-lengkap-berjaga-di-depan-gereja-di-kota-mataram.jpg)