Buntut Video Hina Perempuan Bau Busuk, Polda NTB: Laporkan, Kami Akan Tangkap!
Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengatensi khusus video viral YouTuber Lombok yang menghina perempuan dalam bahasa Sasak
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengatensi khusus
video viral YouTuber Lombok yang menghina perempuan dalam Bahasa Sasak.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB Kombes Pol Hari Brata mengatakan, bila ada laporan kelompok masyarakat, polisi akan bergerak cepat menindaklanjuti.
"Ya bisa (ditangkap) sesuai dengan undang-undang ITE," tagas Hari Brata, setelah menerima aduan koalisi anti kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan, Kamis (25/3/2021).
Baca juga: VIRAL Video Hina Perempuan Bau Busuk, Pengantin Sandal Jepit akan Dilaporkan ke Polda NTB
Penanganan tersebut, kata Brata, berada di bawah tim cyber, Direktorat Reserse Kriminal Khsusus (Ditreskrimsus) Polda NTB.
"Kalau memang ada pelakunya bisa langsung ditindaklanjuti," katanya.
Dalam pertemuan dengan 31 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) koalisi anti kekerasan seksual, Hari Brata menyarankan, masyarakat men-screenshot video tersebut sebagai bukti.
Baca juga: Curhat Istri yang Suaminya Kecanduan Judi Togel: Ekonomi Menipis, Diancam Cerai saat Dinasihati
Lalu laporkan kepada Ditreskrimsus Polda NTB.
Karena mereka yang menangani perkara konten-konten berbau pelanggaran informasi teknologi dan elektronik (ITE).
"Ini adalah kejahatan cyber, kebetulan 2019 saya banyak menangani waktu di Jawa Barat," katanya.
Bila ibu-ibu meihat konten berbau SARA atau berbau pelecehan terhadap kaum wanita dan anak di media sosial, screenshoot dan buatkan laporan.
"Yang kayak gini-gini kalau bahasa saya demen yang ginian," katanya.
Siapa YouTuber Itu?
Yudi Anggata, YouTuber asal Lombok yang viral karena menikah dengan maskawin sandal jepit terancam dilaporkan ke Polda Nusa Tenggara Barat (NTB).
Penyebabnya, Yudi membuat konten yang dianggap menghina kaum perempuan.