Sebelum Meninggal, Bocah 10 Tahun di Bima Sebut Nama Seorang Pria Lakukan Hal Tak Wajar
Sebelum menghembuskan napas terakhir, bocah 10 tahun asal Kota Bima sebelum meninggal menyebut nama seseorang pria
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA – Sebelum menghembuskan napas terakhir, bocah 10 tahun, asal Kota Bima yang meninggal diduga akibat kekerasan seksual menyebut nama seseorang.
Pria yang disebut-sebut korban berinisial D (39), warga Kelurahan Dara, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB Kombes Pol Hari Brata mengatakan, kasus tersebut kini tengah ditangani kepolisian.
Berdasarkan informasi awal yang didapatkan, korban mulai sakit sejak Sabtu (20/2/2021).
Baca juga: Dokter Curiga Bocah 10 Tahun di Bima Meninggal, Diduga Akibat Kekerasan Seksual
Korban mengalami demam, lemas, mual, muntah, sakit perut, dan sakit kepala.
”Korban mengigau selama 3 hari, mengatakan kelaminnya ditusuk-tusuk, dan menyebut nama seseorang berinisial D,” ungkapnya, dalam keterangan tertulis, Rabu (24/2/2021) malam.
Tonton Juga :
Karena sakit korban semakin parah, jam 09.00 Wita, Rabu (24/2/2021), korban dilarikan ke Puskesmas Dara dan diberikan penanganan awal oleh dokter.
Baca juga: Bocah 12 Tahun Meninggal Akibat Kecanduan Game Online, Dokter Sebut Gangguan Syaraf karena Radiasi
”Dalam pengananan dan pemeriksaan korban, ditemukan kejanggalan pada dubur dan kelamin korban,” katanya.
Sayangnya, tidak lama setelah dirawat, sekitar jam 11.00 Wita, korban dinyatakan meninggal dunia.
Keluarga pun sangat terpukul dengan kematian buah hatinya secara tidak wajar.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter itulah, keluarga melapor ke Polres Bima Kota.
”Hasil pemeriksaan dokter Puskesmas Dara menunjukkan adanya kejanggalan-kejanggalan pada dubur dan kelamin korban,” bebernya.
Menindaklanjuti laporan keluarga, Kombes Pol Hari Brata menyebut, beberapa upaya sudah dilakukan kepolisian.
Antara lain, mendatangi Puskesmas Dara.
Tim melakukan koordinasi awal dengan dokter yang menangani korban.
Khususnya terkait hasil rekam medis pemeriksaan.

”Kepolisian juga melakukan koordinasi awal dengan pihak keluarga terkait kondisi pasien sebelum meninggal dan persetujuan dilakukan autopsi,” jelas Hari Brata.
Baca juga: Pegang Kabel Alat Cukur, Bocah asal Dompu Tewas Tersengat Listrik di Samping Ayahnya
Selanjutnya pengambilan foto korban dan identifikasi bersama dokter dan perawat.
”Kami mengamankan pakaian dan pampers korban meninggal,” katanya.
Dalam kasus tersebut, pihak keluarga memberi persetujuan dilakukan autopsi jika ditemukan bukti-bukti tindak pidana.
Hari Brata menambahkan, dari informasi awal itu, tim kepolisian bergerak cepat menangkap terduga pelaku berinisial D yang disebut-sebut korban.
”Kami sudah mengamankan terduga pelaku yang dicurugai dan melakukan pemeriksaan awal,” tandasnya.
(*)