Dokter Curiga Bocah 10 Tahun di Bima Meninggal, Diduga Akibat Kekerasan Seksual
Bocah asal Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima meninggal di ruang IGD Puskesmas PAruga, diduga menjadi korban kekerasan seksual
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Bocah 10 tahun, asal Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) menghembuskan napas terakhir di ruang IGD Puskesmas Paruga, pukul 11.25 Wita, Rabu (24/2/2021).
Dia diduga meninggal karena menjadi korban kekerasan seksual oleh orang yang belum diketahui identitasnya.
Kasubbag Humas Polres Bima Kota Ipda Ridwan mengungkapkan, sekitar pukul 10.55 Wita, bocah malang itu dibawa bibinya ke Puskesmas Paruga karena mengalami sakit demam serta muntah darah.
Baca juga: Pegang Kabel Alat Cukur, Bocah asal Dompu Tewas Tersengat Listrik di Samping Ayahnya
“Namun setelah setengah jam tiba di Puskemas Paruga, nyawa bocah tersebut tidak tertolong,” ungkapnya.
Kecurigaan dia menjadi korban kekerasan seksual berawal dari keterangan dokter yang menangani.
Tonton Juga :
"Selain mengalami demam, selaput dara dan vagina, serta lubang anus dalam keadaan lebam," katanya.
Ridwan menuturkan, setelah mengetahui adanya indikasi si bocah korban pencabulan, keluarga langsung melaporkan kejadian tersebut.
Baca juga: Penyebab Ibu-ibu di Lombok Lempar Pabrik Tembakau: Kesal Anak Sesak Napas, Satu Bocah Nyaris Lumpuh
"Atas kejadian tersebut, pihak keluarga melaporkan kasus tersebut di Polres Bima Kota untuk diproses secara hukum," katanya.
Keluarga korban pun bersedia membongkar kembali makamnya apabila diperlukan untuk diautopsi.
(*)