Pemerintah Targetkan 17 Agustus 2021 Bisa Kendalikan Covid-19, Begini Kata Epidemiolog
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 menargetkan Indonesia dapat mengendalikan pandemi virus corona pada 17 Agustus 2021
Sementara itu epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menilai, target Indonesia bebas pandemi Covid-19 pada 17 Agustus 2021 yang dicanangkan Doni Monardo itu tidak realistis.
Dia menyebut target tersebut terlalu optimis di tengah intervensi penanggulangan pandemi Covid-19 yang masih longgar.
"Ya, untuk Indonesia terlalu optimis dengan intervensi seperti saat ini ya tidak realistis. Karena kondisi seperti ini. Optimis iya, tapi harus realistis," kata Dicky.
Dicky menilai performa dalam menerapkan testing, tracing, dan treatment (3T) serta protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan (5M) juga masih belum maksimal.
Kebijakan vaksinasi Covid-19 nasional juga membutuhkan waktu yang cukup lama bila program tersebut dilakukan saat kasus penularan Covid-19 masih tinggi.
"Nah kondisi ini kalau bicara Agustus itu berarti sekitar 6 bulan dari sekarang. Kalau strateginya seperti saat ini malah testingnya menurun, tracing juga tidak meningkat, dan tidak ada upaya pengetatan dalam PSBB atau pembatasan yang ketat, vaksinasi dilakukan dalam pademi tidak akan signifikan dalam mengubah kondisi," kata Dicky.
Menurut Dicky, sebelum menargetkan pengendalian pandemi virus corona di Tanah Air, pemerintah harus meningkatkan 3T dan membangun program pengendalian pandemi Covid-19 mulai jangka pendek, menengah, hingga panjang.
"Ini yang harus dipahami. Menurut saya, ini bukan soal dikendalikan, tapi lakukan saja programnya bahwa testing diperbaiki, 300 ribu ini setengahnya saja tidak, atau seperempatnya (masih) jauh. Jadi ini yang harus dibangun adalah tunjukkan performa untuk pengendalian seperti apa targetnya," ujarnya.(tribun network/yud/dod)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Targetkan 17 Agustus Indonesia Bisa Kendalikan Corona, Epidemiolog Sebut Target Doni Tak Realistis