Tukang Pikul Mogok Disebut Ambil Kesempatan, Keluarga Pasien Covid Angkut Sendiri Jenazah Tanpa APD
Inilah akibatnya setelah tukang pikul pemakaman mogok, keluarga pasien covoi-19 harus angkut sendiri jenazah tanpa APD lengkap
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNLOMBOK.COM - Inilah akibatnya setelah tukang pikul pemakaman mogok, keluarga pasien covid-19 harus angkut sendiri jenazah tanpa APD lengkap.
Sejumlah tukang pikul jenazah pasien Covid-19 di Kota Bandung mogok kerja.
Akibatnya, sejumlah jenazah pasien Covid-19 sempat terlantar.
Lantaran hal itu, keluarga memutuskan untuk mengangkut sendiri peti ke liang lahat.
Rabu (27/1/2021) hingga pukul 22.00, sudah lima jenazah Covid -19 dimakamkan di TPU Cikadut, Kota Bandung.
Tiga jenazah dimakamkan siang dan dua jenazah dimakamkan malam hari, sekitar pukul 18.30 dan pukul 20.00.
Keluarga kebingungan mengangkut jenazah dari ambulans ke liang lahat karena para pemuda yang biasa memikul sedang mogok kerja sebagai bentuk protes pada Pemkot Bandung.
Baca juga: Perjuangan Pasien Covid-19 Nyetir Pakai Oksigen Cari RS yang Kosong: Kuatkan Saya Sampai Rumah Sakit
Baca juga: Bukan Covid-19, Inilah Penyebab Nunuk Nuraini Peracik Bumbu Indomie Meninggal Dunia
Baca juga: 326 Warga NTB Meninggal karena Covid-19, Hari Ini Bertambah 100 Orang Positif
Sebelum Magrib, ambulans datang. Keluarga sempat mendatangi tim pikul untuk meminta bantuan namun gagal.
Jenazah akhirnya diangkut oleh pihak keluarga dengan mengenakan alat pelindung diri seadanya.
Jenazah kedua, dimakamkan sekira pukul 20.00.
Peti jenazah diangkut oleh keluarga jenazah dibantu sopir ambulans.
Keluarga yang mengangkut tampak mengenakan jas hujan sebagai pengganti baju hazmat.
Salah satunya Andre (40), asal Jalan Mohammad Toha, Kota Bandung yang memakamkan saudaranya yang meninggal setelah terkonfirmasi Covid -19.
Ia datang bersama dua saudaranya yang lain, kebingungan karena tidak ada petugas yang angkut jenazah.