Cerita Yuda, Pria dengan Wajah Penuh Tato, Ingin Jadi Pendakwah, Begini Perjalanan Hijrahnya
Yuda yang kini berumur 21 tahun sempat menjadi bahan perbincangan saat video TikTok soal dirinya viral beberapa waktu lalu.
TRIBUNLOMBOK.COM - Pria dengan wajah penuh tato bernama Ahmad Nur Kusuma Yuda kembali membagikah kisah perjalan hijrahnya.
Yuda yang kini berumur 21 tahun sempat menjadi bahan perbincangan saat video TikTok soal dirinya viral beberapa waktu lalu.
Ia mengaku, sejak kecil dirinya memang lekat dengan tato.
Semua tatonya ia dapatkan ketika dirinya memulai kisah hidupnya di jalanan.
Saat duduk di bangku taman kanak-kanak (TK) di Klaten dan sekolah dasar (SD), dirinya mengenyam pendidikan agama sebagai santri di pondok pesantren.
Baca juga: VIRAL Klub Motor Lelang Royal Enfield 350 CC, Uangnya Digunakan Renovasi Musala yang Hampir Roboh
Setelah lulus SD, dia harus berpindah melanjutkan sekolah di pesantren dakwah di Salatiga.
Namun, tak lama kemudian dia memutuskan untuk kabur lantaran tidak betah.
Ayahnya sempat mengembalikan Yuda ke pesantren itu, tetapi dirinya tidak kuat dan dipulangkan ke rumah.
Selang dua hari tinggal di rumah, lantas Yuda memulai pencarian jati dirinya dengan memilih hidup di jalan sebagai anak punk.

"Dulu saya pernah kabur dari pesantren. Memilih hidup di jalan. Nyari teman ke Semarang, lalu ke Jakarta. Terus jalan ke Merauke, Bali, dan Aceh," jelas Yuda saat ditemui Kompas.com, Jumat (15/1/2021).
Yuda bertahan hidup di jalan dengan berjualan kaus sablonan di acara-acara komunitas dan mengamen. Bahkan, dia juga pernah mencoba menjadi tukang tato di Bali.
"Datang ke acara-acara cari teman buat silaturahmi. Jualan kaus buat hidup dan ngamen di jalan," ucapnya.
Baca juga: Bayi 11 Bulan Penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang Sempat Viral di Media Sosial Kini Teridentifikasi
Yuda bercerita tentang awal mula tato bersarang di tubuhnya hingga memilih jalan untuk berhijrah.
"Sejak lulus SD sekitar umur 12 tahun, pertama kali di tato di bagian wajah, gambar air mata di dekat mata kanan dan kiri. Artinya, biar enggak cengeng dan tambah kuat. Awalnya enggak boleh, tapi saya bandel," ujarnya.
Seiring perjalanan hidupnya, tato mulai bertambah dari tangan, punggung, hingga menjalar ke wajahnya.