Pengajian UAS di Masjid Amal Silaturahmi Medan Dibubarkan Aparat, Ini Alasan Ada Tindakan Tegas

Ini alasan pengajian UAS di Masjid Amal Silaturahmi Medan harus dibubarkan aparat, tindakan tegas untuk putus mata rantai covid-19

Editor: wulanndari
Tribun Timur/Muhammad Abdiwan
Ustad Abdul Somad tampil membawakan ceramah dalam Dzikir dan Tablig Akbar di Mesjid Al Markas Al Islami, Senin (26/3/2018). Tablig Akbar yang digelar Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan mengangkat tema Menjaga Keutuhan NKRI dalam Bingkai Ukhuwah Islamiyah dihadiri ribuan ummat muslim. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Ini alasan pengajian UAS di Masjid Amal Silaturahmi Medan harus dibubarkan aparat, tindakan tegas untuk putus mata rantai covid-19.

Aparat berwenang membubarkan massa dalam pengajian yang dihadiri oleh Ustaz Abdul Somad (UAS) di masjid Amal Silaturahmi yang di Jalan Timah Putih, Komplek Asia Mega Mas, Kota Medan, Sumatera Utara, Senin (4/1/21) membuat jamaah membeludak.

Massa dibubarkan karena sudah banyak terjadi kerumunan, akibat membeludaknya jamaah yang hadir di masjid.

Dalam kondisi tersebut, personel kepolisian dan Satpol PP kewalahan.

Kasat Binmas Polrestabes Medan, AKBP Reza Fahlevi Lubis, mengatakan polisi membubarkan pertemuan tersebut demi menghindari klaster baru covid-19.

Baca juga: Pagi Ini, 28.760 Dosis Vaksin Tiba di Provinsi NTB

Baca juga: Inilah Tempat yang Diduga Kuat Asal-usul Covid-19, Goa Wanling Kini Dijaga Ketat dan Ditutup-tutupi

Baca juga: Kisah di Balik Jenazah Pasien Corona yang Tertukar, Keluarga Kaget Terlihat Jasad Pria: Bukan Mama

"Kita hanya menjalankan aturan pemerintah untuk sama - sama mematuhi protokol kesehatan untuk selalu jaga jarak, hindari tempat keramaian, gunakan masker, cuci tangan pakai sabun," kata Kasat Binmas Polrestabes Medan.

Kepada para jemaah, Kasat Binmas Polrestabes Medan berpesan agar taat dengan aturan yang ada.

Dia meminta keterlibatan jemaat memutus mata rantai Covid-19.

Setelah diberi imbauan, para jemaah akhirnya mematuhi aturan prokes.

Ceramah UAS di Masjid Amal Silaturahim, Senin (4/1/21) dipadati jamaah hingga
Ceramah UAS di Masjid Amal Silaturahim, Senin (4/1/21) dipadati jamaah hingga Jalan di depan masjid terpaksa ditutup dari pengendara. Area lampiran (TRIBUN MEDAN/ARJUNA)

Selain polisi, panitia juga kewalahan mengimbau jemaah agar membubarkan diri dari kerumunan.

Memakai pengeras suara panitia mengingatkan agar massyarakat tak lagi berkerumun serta menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Tidak Pakai Masker, Turis Asing di Lombok Kena Teguran

Baca juga: VIRAL Kisah Wanita Alami Infeksi Masker, Awalnya Muncul Jerawat Lalu Berakhir Harus Dioperasi

Baca juga: Menteri Sosial Tri Rismaharini: Bantuan Tunai PKH Disalurkan dalam Empat Tahap

"Maaf ibu-ibu, tempat sudah penuh.

Silahkan nanti lihat di YouTube.

Yang ada di dalam sudah datang dari jam 8 tadi," kata panitia kepada jamaah yang baru tiba siang ini.

Karena tak diberi masuk, banyak yang tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.

"Di WA group pengajian ibu-ibu disuruh datang, sudah sampai sini gak dikasi masuk," ketus seorang jamaah.

Sekira pukul 13.15 WIB, UAS baru tiba di masjid.

Baca juga: Profil Syekh Ali Jaber yang Terpapar Covid-19, Sempat Jadi Korban Penusukan Saat Isi Pengajian

Menghindari keramaian, Jalan di depan masjid terpaksa ditutup dari pengendara.

Ustad Abdul Somad (UAS) hadir di masjid ini untuk mengisi pengajian atau berceramah.

Pengantin jadi tersangka

Kejadian lainnya, seorang pengantin menjadi tersangka pelanggar hukum penerapan protokol kesehatan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Satreskrim Polres menetapkan seorang pengantin pria di Bojonegoro menjadi tersangka karena melanggar protokol penanganan covid-19, Sabtu (2/1/2021).

Informasi yang diperoleh, pria tersebut menggelar hajatan pernikahan yang mendatangkan kerumunan massa.

Parahnya, di acara tersebut juga terjadi kegaduhan berujung perkelahian di Desa Kadungrejo, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jumat (1/1/2021) kemarin sore.

Polisi pun membubarkan pesta pernikahan tersebut.

Kasatreskrim Polres Bojonegoro, AKP Iwan Hari Poerwanto mengatakan, selain dibubarkannya acara musik elektone dengan panggung terbuka di halaman rumah pemilik hajatan, polisi juga membubarkan kerumunan massa di jalanan yang diduga imbas dari adanya pagelaran musik elektone tersebut.

Petugas reskrim juga melakukan pemeriksaan sejumlah saksi atas kejadian tersebut.

Beberapa saksi itu antara lain kepala desa, anggota grup musik elektone dan pihak pemilik hajatan.

"Beberapa orang telah diperiksa dan satu orang ditetapkan tersangka yakni NF (30), selaku pengantin pria karena melanggar aturan hukum mengundang kerumunan massa saat pandemi Covid-19," tegas Iwan, sapaan akrab Kasatreskrim Polres Bojonegoro, Sabtu (2/1/2021).

Ia menjelaskan, NF dijadikan tersangka karena mengundang teman-temannya melalui media sosial WhatsApp (WA) untuk hadir meramaikan acara pernikahannya.

Pelaku kini masih menjalani pemeriksaan sebagai tersangka dan dikenakan pasal 93 UU no 06 tahun 2018, tentang Karantina Kesehatan dan Pasal 160 KUHP.

Adapun barang bukti yang diamankan di antaranya satu buah hape, print out percakapan di grup WA, undangan pernikahan dan foto-foto kerumunan massa saat gelaran musik elektone.

"Pelaku NF ini kami tetapkan tersangka karena mengundang teman-temannya melalui group WhatsApp," pungkasnya.

Sementara itu, pelaku NF (30) mengaku menyesal atas apa yang dilakukan dan membuat kerumunan massa di saat hajatan pernikahannya.

Ia mengaku salah, karena saat ini telah ada aturan larangan berkumpul sebab masih pandemi Covid-19.

"Saya menyesal dan mohon maaf karena telah mengumpulkan kerumunan massa saat pandemi Covid-19," ungkap pelaku menunduk saat di Mapolres Bojonegoro.

(Arjuna Bakkara-tribun-medan .com)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Pengajian Ustaz Abdul Somad (UAS) di Medan Dibubarkan Karena Langgar Protokol Kesehatan

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved