Pengakuan Siswi SMPN 1 Suela Lombok Timur, Buat TikTok hanya Iseng Kini Menyesal dan Minta Maaf
Para siswi SMPN 1 Suela, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyesal membuat video TikTok injak-injak rapor.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR – Para siswi SMPN 1 Suela, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyesal membuat video TikTok injak-injak rapor.
Mereka tidak menyangka dampaknya akan separah itu.
Bukannya mendapat untung dengan video viral, masa depan mereka justru terancam.
Para siswi tersebut kini dalam kondisi syok, dihinggapi rasa cemas dan menyesal.
Menurut orang tuanya, siang malam mereka terus menangis dan susah diajak makan.
Mental mereka menjadi down setelah hadiri pertemuan, Senin (21/12/2020), dimana pihak sekolah mengeluarkan mereka.
TribunLombok.com, menemui dua dari lima siswi pembuat video TikTok, di Desa Ketangga, Kecamatan Suela, Lombok Timur, Selasa (22/12/2020).
BG (13 tahun), salah satu siswi yang ditemui di rumahnya, cemas melihat kedatangan wartawan.
Baca juga: Viral Video TikTok Injak Rapor, 5 Siswi SMPN 1 Suela Lombok Timur Batal Dikeluarkan
Ia tampak murung dan bingung sehingga batal diwawancara. Namun ia mengaku salah dan menyesal dengan apa yang dilakukannya.
”Saya menyesal dan malu. Saya mau minta maaf ke pak guru dan ibu guru,” katanya pelan.

Apa yang dialaminya benar-benar menjadi pelajaran, baik bagi dirinya maupun siswa lainnya.
Menurut orang tuanya, BG membuat video tersebut karena kecewa tidak mendapatkan juara kelas. Sebab selama ini, di SD dia selalu menjadi juara kelas.
Sementara itu, MR (13 tahun), teman BG juga mengaku menyesal.
Sisiwi yang mendapat rangking 5 di kelas ini sangat terpukul dengan kejadian itu. Dia juga benar-benar sangat menyesal.
MR menuturkan, mereka membuat video tersebut secara tepisah saat jalan kaki pulang mengambil rapor di sekolah, Sabtu siang (19/12/2020).
Baca juga: Akui Anaknya Salah, Orang Tua Minta 5 Siswi SMP di Lombok Timur Tidak Dikeluarkan dari Sekolah
Lokasi pembuatan video pun tidak jauh dari sekolah mereka.
Dalam video berdurasi 14 detik itu, MR dan BG terlihat berjalan pelan sambil membawa rapor. Sesaat kemudian menoleh ke belakang dan membuang rapornya bersamaan, kemudian diinjak.
MR mengaku tidak pernah kepikiran akan membuat video TikTok itu.
Baca juga: Begadang Buatkan Rapor, Guru SMPN 1 Suela Lombok Timur Merasa Diinjak-injak Siswa
”Awalnya diajak sama teman, kemudian ikut buat, hanya sekedar iseng-iseng,” katanya, di hadapan kedua orang tuanya.
MR pun sempat meminta video TikTok tersebut tidak diviralkan, namun tetap disebarkan temannya sehingga menjadi ramai.
Pada saat membuat video, MR dan BG tidak pernah kepikiran akan ramai seperti saat ini.
”Saya tidak tahu (dampaknya), setelah tahu, saya sangat menyesal, saya ingat guru,” ujarnya.
MR mengaku terus membayangkan wajah para gurunya di sekolah. ”Saya masih ingin tetap sekolah,” katanya.
Nilai MR sendiri tidak buruk, bahkan nilainya tergolong bagus.
Di kelas ia berada di rangking lima di antara siswa lainnya.
Warga mengenal MR bukan anak malas atau nakal. Mereka justru anak-anak berprestasi dan rajin belajar.
(*)