Persiapan MotoGP Mandalika 2021, Hotel dan Destinasi Wisata NTB Harus Berstandar CHSE
“SOP CHSE ini menjadi salah satu bukti bahwa pariwisata NTB aman dikunjungi," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB H Lalu Mohammad Faozal
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK UTARA - Di tengah pandemi Covid-19, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menjadi tuan rumah event MotoGP tahun 2021.
Dalam situasi tidak biasa itu, seluruh pelaku dan pengelola destinasi wisata harus menyesuaikan diri.
Mau tidak mau, pengelola destinasi harus menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE (Clean, Healt, Safety, and Environtment).
"Seluruh pelaku wisata mampu beradaptasi di tengah pandemi Covid-19," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB H Lalu Mohammad Faozal, Selasa (15/12/2020).
Baca juga: Event MotoGP Sebentar Lagi, DPD RI Minta Pembangunan di Mandalika Dipercepat
Dengan menerapkan CHSE, sektor pariwisata bisa tetap berjalan dengan protokol kesehatan ketat.
“Pandemi Covid-19 ini membuat pariwisata kita menurun," katanya.
Tonton Juga :
Faozal menekankan, seluruh pelaku wisata harus paham tentang SOP pariwisata saat ini.
Karena itu lanjutnya, dinas pariwisata menggelar simulasi SOP CHSE di kawasan 3 gili yakni Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air, di Lombok Utara, Senin (14/12/2020).
Baca juga: Selain Balap MotoGP, Sirkuit Mandalika Jadi Tuan Rumah World Superbike
Simulasi SOP CHSE diawali di tiga karena menjadi destinasi pertama yang di buka sejak pandemi Covid-19.
Simulasi digelar agar masyarakat lebih paham tentang pariwisata aman dengan standar CHSE .
“SOP CHSE ini menjadi salah satu bukti bahwa pariwisata NTB aman dikunjungi," katanya.
Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, 14-15 Desember 2020.
Simulasi diawali dengan Tactical Floor Game (TFG) untuk menjelaskan simulasi SOP untuk diterapkan di Pelabuhan Bangsal dan 3 gili.
Baca juga: Dorna Sport Disebut Perpanjang Kontrak Sirkuit MotoGP Mandalika Jadi Sepuluh Tahun
Acara itu digelar Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Utara bersama Badan Promosi Pariwisata Lombok Utara.
Sertakan didukung Dinas Pariwisata NTB dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
(*)