Update Covid-19 di Indonesia, Rabu 18 November 2020: Tambah 4.265 Kasus, Kasus Aktif Capai 60.870
Berdasarkan laporan , tercatat adanya 4.265 kasus baru. Sehingga kini total kasus yang terjadi di Indonesia sebanyak 478.720 pasien positif corona.
TRIBUNLOMBOK.COM - Pemerintah telah memperbarui data pasien positif virus corona pada laman resmi Kemenkes RI pada Rabu (18/11/2020) pukul 15.00 WIB.
Berdasarkan laporan data tersebut, tercatat adanya 4.265 kasus baru.
Sehingga kini total kasus yang terjadi di Indonesia sebanyak 478.720 pasien positif virus corona.
Kemudian, pada hari ini ada 3.711 pasien yang dinyatakan sembuh, sehingga total pasien yang sembuh tercatat 402.347 orang.
Sementara, untuk pasien meninggal dunia bertambah 110 korban jiwa sehingga total menjadi 15.503 kasus kematian.
Sehingga jika diakumulasikan, terdapat 60.870 kasus aktif atau masih menjalani perawatan.
Vaksin Moderna Tunjukkan Efektivitas hingga 95 Persen, Harapan untuk Pandemi Covid-19?
Moderna merupakan salah satu perusahaan di dunia yang saat ini tengah mengembangkan vaksin untuk Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru SARS-CoV-2.
Belum lama ini, Moderna mengumumkan data awal vaksin buatannya efektif hampir 95 persen mencegah penyakit Covid-19, termasuk untuk kasus penyakit yang parah.
Hal ini diumumkan perusahaan bioteknologi asal Amerika Serikat tersebut pada Senin (16/11/2020).
"Ini adalah momen penting dalam pengembangan kandidat vaksin Covid-19 kami,” kata CEO Moderna Stéphane Bancel dalam siaran persnya.
"Hasilnya adalah validasi klinis pertama bahwa vaksin kami dapat mencegah penyakit Covid-19," imbuhnya dilansir Science News, Senin (16/11/2020).
Baru minggu lalu, perusahaan farmasi global Pfizer dan perusahaan bioteknologi Jerman BioNTech mengumumkan bahwa vaksin virus corona buatan mereka efektif lebih dari 90 persen mencegah Covid-19.
Jika kedua vaksin terus bekerja dengan baik dalam uji klinis, Amerika Serikat akan segera memiliki dua vaksin virus corona yang tersedia untuk mereka yang paling berisiko.
Baik Moderna dan Pfizer berencana untuk mengajukan permohonan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dalam beberapa minggu mendatang untuk memungkinkan penggunaan darurat vaksin mereka.