Mengenal Sosok M Zainuddin Abdul Madjid, Pahlawan dari NTB yang Mendirikan Ponpes Para Pejuang

Tuan Guru Kiyai Haji (TGKH) Muhammad Zainuddin Abdul Madjid merupakan satu-satunya pahlawan nasional asal Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dok. Dinas Sosial NTB
caption: TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid 

-           Tahun 1946, mendirikan laskar perjuangan yang di namakan "Al-Mujahidin" yang dipimpin adiknya TGH Muhammad Faisal.

-          Laskar ini beranggotakan guru dan santri madrasan NWDI, NBDI, dan jamaah pengajian.

-          Laskar Mujahidin bergabung dengan gerakan Banteng Hitam, Badan Keamanan Rakyat, dan kelompok pejuang lainnya yang melakukan penggempuran ke tangsi militer NICA pada 7 Juni 1946.

-          Tahun 1947, ia bergabung sebagai anggota misi kehormatan haji negara Indoesia Timur (NIT), sesuai surat keputusan Presiden NIT Tjokorda Gde Raka Soekawati tanggal 27 September 1947.

-          Tahun 1947, bersama Saleh Sungkar mendirikan Persatuan Umat Islam Lombok (PUIL).

-          TGKH. Zainuddin Abdul Madjid sebagai Ketua Dewan Syuriah (Penasehat) dan Saleh Sungkar sebagai ketua pengurus.

-          Tahun 1949-1950, bergabung dalam Partai Masyumi dan bersama-sama dengan Saleh Sungkar

-          Sejak tahun 1950 TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid tercatat sebagai Konsulat (Pimpinan Pengurus) Nahdalatul Ulama Provinsi Sunda Kecil.

-          Tahun 1953, mendidikan Organisasi Ormas Nahdaltul Wathan (NW), tepatnya tanggal 15 Jumadil Akhir 1372 H atau 1 Maret 1953.

-          NW berkembang menjadi ormas Islam terbesar di Lombok dan sampai saat ini sudah menyebar di hampir seluruh wilayah Indonesia

-          Selanjutnya 1955 - 1959, ia menjadi anggota Dewan Konstituante mewakili Partai Masyumi.

-          Perjuangannya di bidang pendidikan tidak terhenti, tahun 1964 mendirikan Akademi Pedagogik Nahdalatul Wathan.

-          Tahun 1965, mendirikan Ma'had Darul Qur'an Wal Hadits (MDQH) Al-Majidiyah Asy-Syafi'iyah Nahdaltul Wathan.

-          Maulanasyeikh juga aktif mengisi kemerdekaan. Tahun 1972 – 1982, Ia menjadi anggota MPR RI dua periode.

-          Selanjutnya 1971 - 1982, Ia menjadi Dewan Pertimbangan MUI RI.

Baca juga: Angin Puting Beliung Amuk Empat Kecamatan di Sumbawa, 108 Rumah Rusak dan 3 Warga Terluka

Baca juga: Sambut MotoGP Mandalika, 100 Pengrajin di Lombok Diberi Pelatihan

Halaman
123
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved