Tradisi Cuci Senjata Pusaka Karye Mesajik, Cara Warga Sukadana Merayakan Maulid Nabi di Lombok
Masyarakat Desa Sukadana, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur punya tradisi khusus merayakan maulid Nabi Muhammad SAW.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
”Ayam ini sumbangan dari warga tanpa diminta,” katanya.
Penyembelihan pun dilakukan di dalam kompleks Bale Beleq (balai besar), dan 9 ayam khusus harus dimasukkan ke dalam di Gedeng Kedaton.
”Baru setelah itu acara inti yakni pembersihan senjata pusaka,” katanya.
Senjata-senjata pusaka itu dikeluarkan kemudian dicuci bersama oleh warga.
Baca juga: Siswi SMP yang Menikah di Lombok Tengah Diizinkan Masuk Sekolah
Selain menggunakan air dicampur kembang, juga menggunakan minyak dan kepingan uang logam.
Setelah semua benda pusaka itu dibersihkan, warga kemudian zikir dan membaca doa di dalam Bale Beleq.
Setelah semua prosesi itu dilakukan, warga, terutama ibu-ibu datang memenuhi area Bale Beleq.
Mereka meminta air bekas cucian benda pusaka.
Meski sudah diimbau menggunakan protokol kesehatan, namun warga tetap berdesak-desakan.
Warga percaya air bekas mencuci benda pusaka itu bersih dan bisa menjadi obat berbagai macam penyakit.
”Bisa untuk obati sakit kaki, sakit pinggang, dan semuanya,” kata Zuriati, warga setempat.
Selain dipakai dengan cara cuci muka, warga juga menggunakan dengan meminumnya.
Lalu Muhammad Jufri, tokoh masyarakat setempat menjelaskan, acara mesajik merupakan acara rutin yang digelar warga Desa Sukadana setiap 12 Rabiul awal, bersamaan dengan perayaan maulid Nabi Muhammad SAW.
”Tradisi ini tujuannya hanya untuk melestarikan budaya dan warisan leluhur kami,” katanya.
Mengenai asal usul benda pusaka mereka tidak bisa menjelaskan.