Siswi SMP Lombok Tengah Menikah Karena Hidup Susah, Tidak Mampu Beli HP untuk Belajar Daring
Menikah di usia sangat muda tidak pernah direncanakan ES (15), salah seorang siswi SMP di Kabupaten Lombok Tengah.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
”Saya bingung mau ngapain lagi,” katanya.

Bosan dan jenuh dengan keadaan yang serba susah, ES pun mencari jalan keluar. Satu-satunya yang datang memberikan harapan adalah UD, remaja 17 tahun yang sudah dipacarinya setahun belakangan.
UD menunjukkan keseriusannya meminang ES dengan membawa keluarga ke rumah neneknya.
Baca juga: Siswa SMP Menikah di Lombok Tengah, Kepala Dusun Tidak Berani Melapor
Baca juga: Gubernur NTB Berharap Status Bandara Internasional Lombok Tidak Dicoret
”Dia datang ke rumah, minta sama nenek, dan saya langsung dibawa,” tuturnya.
Dalam kondisi bingung, jenuh, sekolah dan rumah tidak lagi memberikan harapan, ES nekat mengambil jalan pintas dengan menerima ajakan UD untuk menikah.
”Ini yang terbaik,” katanya.
Ia mengenal UD dari temannya dan sudah berpacaran selama setahun.
ES pun mantap menerima ajakan itu, sampai akhirnya mereka menikah 10 Oktober 2020. ”Sudah jodoh,” ujarnya pasrah.
Dalam pernikahan itu ES diberikan maskawin berupa uang tunai sebesar Rp 1,5 juta.
Kini mereka tinggal di rumah UD di Desa Setiling. UD yang merupakan anak yatim tinggal bersama ibunya di dusun yang masuk kawasan HPL.
Jumlah penduduk di dusun tersebut sekitar 600 jiwa. Sebagian besar bekerja sebagai petani dan peternak. Sebagian lain bekerja di kebun dan hutan.
UD, suami ES sendiri bekerja di sawmill atau tempat penggeregajian kayu di kawasan HPL tersebut.
(*)