Virus Corona
Terjangkit Covid-19, Kondisi Bupati Dompu Membaik, Namun Masih Butuh Donor Plasma Darah
Kondisi Bupati Dompu Bambang M. Yasin yang terkonfirmasi positif Coronavirus Disease (Covid-19) berangsur membaik.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan wartawan Tribunlombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kondisi Bupati Dompu Bambang M. Yasin yang terkonfirmasi positif Coronavirus Disease (Covid-19) berangsur membaik.
"Secara umum lebih baik dari sebelumnya vital sign sudah lebih baik," kata Direktur RSUD Pro NTB dr H Lalu Hamzi Fikri, Jumat (16/10/2020).
Bupati Dompu terkonfirmasi positif Covid-19 tanggal 10 Oktober lalu.
Ia dirujuk ke RSUD Provinsi NTB untuk menjalani perawatan lebih intensif.
"Tekanan darah, nadi, suhu, reapirasi rate (pernapasan), dan kadar oksigen dalam darah sudah lebih stabil dari sebelumnya," lanjut Fikri.
Pada awal perawatan, kondisi Bambang memang mengalami acute respiratory distress syndrome (ARDS) atau sesak napas.
Ia berharap proses penyembuhan sang bupati berjalan lancar.
"Kita doakan beliau semakin stabil dan cepat sehat ya," ujarnya.
Trakhir tim medis memberikan tindakan terapi plasma konvalesen atau donor plasma darah.
Tapi salah satu kesulitan saat ini adalah penyiapan donor untuk darah yang akan diekstrak menjadi plasma.
Terapi konvalesen dilakukan dengan mengolah darah dari penyintas Covid-19 untuk diberikan kepada pasien yang masih positif.
“Ini kita sudah lakukan yang ketiga (bagi bupati Dompu).” ujar Fikri.
Untuk menangani masalah itu, pihaknya berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit Gatot Subroto melalui kepala RSAD Wira Bhakti Mataram untuk mengakses donor darah.
Berdasarkan catatan pihaknya, bambang terakhir menerima dua kali transfusi plasma 200 cc.
“Keluhan sudah berkurang. Mudah-mudahan beliau kondisinya semakin membaik,” harapnya.
Saat ini, Bambang masih dirawat di ruang intensif VIP Isolasi RSUD NTB.
"Memang khusus ruangannya kita siapkan. Dengan alat standar untuk oksigen dan ventilator untuk antisipasi kondisi terburuk,” sambung Fikri.
(*)