Fakta Terkait Long Covid, Pasien yang Belum Sembuh Meski Sudah Berbulan-bulan Terinfeksi

Akan tetapi, ada puluhan ribu orang yang terus mengalami gejala berbulan-bulan setelah pertama kali dinyatakan terinfeksi Covid-19.

Editor: wulanndari
FREDERICK FLORIN / AFP
Momen ketika para staf medis membawa masuk pasien Covid-19 ke dalam helikopter medis Prancis NH90 dari RHC ke-1 (Resimen Helikopter Tempur ke-1) di Strasbourg, pada 30 Maret 2020, untuk dievakuasi ke rumah sakit Jerman. Hingga 22 April 2020 jumlah kasus Corona di seluruh dunia menembus angka 2,5 juta 

Namun, gejala permanen yang parah tidak terbatas pada kelompok ini.

Kelelahan pasca-virus

Banyak penderita Long Covid yang dilaporkan mengalami kelelahan, nyeri otot, dan kesulitan berkonsentrasi.

Ada tumpang tindih dengan gejala sindrom kelelahan kronis sedang diselidiki.

CFS (chronic fatigue syndrome) atau sindrom kelelahan kronis sebelumnya telah dikaitkan dengan infeksi virus Epstein-Barr dan demam Q.

Studi terhadap orang yang terinfeksi Sars tahun 2003 lalu juga menunjukkan bahwa sekitar sepertiga dari mereka mengalami penurunan toleransi terhadap olahraga selama berbulan-bulan, meskipun paru-paru mereka tampak sehat.

Kerusakan organ yang berlangsung lama

Sesak napas, batuk, atau denyut nadi yang terus-menerus bisa menjadi gejala kerusakan permanen pada paru-paru atau jantung, meskipun ini tidak selalu permanen.

Kerusakan paru-paru tampaknya sangat umum di antara pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan rumah sakit.

Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa 6 minggu setelah meninggalkan rumah sakit, sekitar setengah dari pasien masih mengalami sesak napas.

Jumlah itu turun menjadi 39% dalam 12 minggu.

Sementara itu, sekitar sepertiga dari pasien yang dirawat di rumah sakit mengalami kerusakan jantung.

Meski mereka yang mengalami infeksi ringan juga bisa terpengaruh.

Sebuah studi terpisah terhadap 100 pasien, banyak di antaranya mereka yang memiliki gejala yang relatif ringan ketika mereka terinfeksi pada bulan Maret.

Studi itu mengungkapkan bahwa 78 pasien di antaranya menunjukkan perubahan struktural abnormal pada jantung mereka pada pemindaian MRI.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved