Muncul Grup Komunitas Pelakor di Facebook, Diikuti 12 Ribu Anggota, Ternyata Begini Peraturannya
Belakangan ini dihebohkan dengan munculnya sebuah grup bernama Komunitas Pelakor Indonesia di Facebook. Berikut kisah lengkapnya
Terlebih, kebutuhan afiliasi ini diwadahi oleh sebuah sosial media, dengan fitur dan kemudahan yang berkembang pesat.
"Kenapa mereka membentuk komunitas, karena butuh afisiliasi dan alasannya macam-macam."
"Ada yang mencari penguatan, kesamaan pengalaman, atau untuk mendapatkan dukungan emosional."
"Itu yang mereka dapatkan oleh seseorang ketika masuk ke komunitas itu," ujar Hudan kepada Tribunnews, Jumat (26/6/2020).
Baca: 7 Fakta Pembelaan Jennifer Dunn Soal Image Pelakor, Ganti Nama & Hidup dari Nol dengan Faisal Haris
Lebih lanjut, Hudan mengatakan, padahal tujuan membuat grup untuk mewadahi korban pelakor atau istri yang dimadu.
Namun, tujuan tersebut beralih fungsi lantaran pembuatnya menjadikan grup terbuka untuk umum.
"Jadi yang tadi ditujukan untuk mewadahi istri yang sedih, ternyata komunitas itu dimanfaatkan para pelakor."
"Tetapi namanya media sosial, tidak bisa diseleksi sehingga konsekuensinya begitu, menjadi beralih fungsi karena kita tidak bisa kontrol juga," papar Hudan.

Mengontrol sosial media memang sulit dilakukan, tapi masyarakat bisa mengontrol diri agar tidak terjerumus ke dalam kesesatan sebuah grup.
Lalu, apa yang bisa dilakukan agar warganet mengantisipasi hal tersebut?
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bimbingan dan Konseling UMM ini mengaku, pentingnya peran orang tua agar terlibat dalam mendidik anak.
Terlebih, menyeleksi informasi yang pantas diberikan kepada anak.
"Kuncinya ada di pendidikan dari orang tua, seperti mendidik anak dengan benar dan lebih kuatnya peran sekolah," pungkas Hudan.
(Tribunnews.com/Maliana)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Heboh Muncul Komunitas Pelakor Indonesia di Facebook Berisi Curhatan, Ini Tanggapan Psikolog