Data Terbaru Corona Indonesia Minggu 10 Mei 2020: 14.032 Kasus Positif, 2.698 Sembuh, 973 Meninggal

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virua Corona (Covid-19), Achmad Yurianto, mengumumkan perkembangan penanganan Covid-19 pada Minggu (10/2/2020)

Editor: Anugerah Tesa
Freepik
ilustrasi virus corona 

Menurutnya, ada sejumlah tahapan awal yang dilalui.

"Level awalnya itu stres dulu, dia tertekan, dia tidak nyaman, dan berusaha beradaptasi."

"Lalu ketika orang itu tidak mampu lagi beradaptasi, maka dia mengalami gejala kecemasan," katanya.

Lantas bagaimana ia memberikan tips untuk mengurangi gangguan kecemasan akibat wabah corona?

dr Andri menyampaikan ada tiga cara yang bisa dilakukan oleh semua orang yang mengalami kecemasan.

Di antaranya adalah menerima kenyataan, melakukan relaksasi dan membatasi informasi.

Ilustrasi panik atau cemas (pixabay.com/xusenru)
Ilustrasi panik atau cemas (pixabay.com/xusenru)

Baca: Mengenali Gangguan Kecemasan Akibat Wabah Corona dan Faktor-faktor Penyebabnya Menurut Ahli

Terkait dengan menerima kenyataan, dr Andri menjelaskan, hal itu dilakukan agar diri kita tidak terlalu terbebani dengan kondisi saat ini.

Pasalnya, kondisi sulit akibat corona juga dirasakan banyak orang dari berbagai negara yang terdampak.

"Pertama yang perlu diperhatikan adalah menerima kenyataan kondisi ini, ikhlas adalah salah satu cara untuk menerima."

"Kita belajar untuk menerima bahwa keadaan ini semua manusia ikut mengalaminya."

"Ada lebih dari 200 negara mengalami hal yang sama," ungkapnya.

Selain itu, dr Andri menyatakan, berupayalah untuk menganggap kondisi akibat wabah bisa membuat diri kita 'naik kelas' dalam kehidupan.

"Supaya kita bisa jadi manusia yang lebih baik lagi," tambahnya.

Siapa sangka, ada kekuatan super pada diri orang dengan gangguan kecemasan. So, jangan minder ya!
Gangguan kecemasan (Neuro Science)

Baca: Tahapan Seseorang Perlu Mendapat Pertolongan untuk Atasi Gangguan Cemas akibat Wabah Corona

Kendati demikian, dr Andri tak memungkiri adanya kesulitan dalam menghadapi krisis kehidupan seperti saat ini.

"Untuk itu tidak masalah bila diri kita merasakan sedih, kecewa dan marah atas kondisi ini," jelasnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved