TGB Minta Jemaah NWDI Mengkritisi dan Mengoreksi Situasi dengan Santun Sesuai Tuntunan Agama

TGB meminta dalam mengkritisi atau memprotes, perlu dengan cara-cara yang baik dan santun sesuai tuntutan agama dan undang-undang

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/TONI HERMAWAN
IMBAUAN TGB - TGB Muhammad Zainul Majdi menyampaikan ceramah pada hultah NWDI Ke-90 di Pancor, Lombok Timur, Minggu (14/9/2025). TGB meminta dalam mengkritisi atau memprotes, perlu dengan cara-cara yang baik dan santun sesuai tuntutan agama dan undang-undang. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Ketua Umum PB Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) TGB Muhammad Zainul Majdi meminta masyarakat menyampaikan aspirasi dengan santun dan tidak menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat.

“Mau mengomentari sesuatu dengan cara menimbulkan kemungkaran yang lebih besar tidak boleh dilakukan,”  pesan TGB dalam Hultah Akbar NWDI di Pancor, Lombok Timur,  Minggu (14/9/2025).

Mantan Gubernur NTB ini  menegaskan cara-cara mengkritisi  ketidakadilan dengan merusak dan membakar bukan jalan yang baik.

“Bagaimana mau membawa ketidakadilan dengan merusak,” tegasnya.

TGB meminta dalam mengkritisi atau memprotes dengan cara-cara yang baik dan santun.

Baca juga: TGB Zainul Majdi Serukan Kedamaian dan Perbanyak Doa untuk Bangsa

“Kita lawan kemungkaran dengan menciptakan kemungkaran yang baru itu sama sekali tidak mewujudkan yang namanya amar ma’ruf nahi mungkar,” katanya. 

Dia khawatir sesama anak bangsa akan saling mencurigai.

Maka TGB meminta keluarga besar NWDI diminta tetap mencinta Indonesia, sesuai dengan wasithah pendiri NWDI, cinta teguh pada agama, cinta kokoh pada negara.

“Kita, kami cinta Indonesia,” ujarnya.   

TGB juga meminta seluruh santri dan jamaah NWDI menyampaikan kritik dan koreksi dengan cara-cara yang santun dan tidak melanggar tuntutan agama dan aturan negara. 

Serta tidak melakukan tindakan-tindakan yang mudharatnya lebih besar daripada manfaatnya. 

“Mohon dipedomani, kita mencintai indonesia, mengoreksi Indonesia, mengoreksi situasi dengan cara yang diberikan ruangnya oleh tuntunan agama dan sesuai dengan undang-undang,” pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved