Penemuan Mayat Mahasiswi Unram
Radiet Kirim DM Instagram ke Adik Korban 3 Hari Setelah Kejadian, Apa Isinya?
Pihak keluarga korban mendapati Radiet yang mengirimkan pesan kepada adik korban melalui Direct Message (DM) Instagram.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK UTARA - Radiet Ardiansyah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan mahasiswi Universitas Mataram (Unram) Ni Made Vaniradya Puspa Nitra.
Keluarga awalnya sudah curiga karena Radiet seolah tidak menunjukkan duka atas kematian Vira.
Pihak keluarga juga mendapati Radiet yang mengirimkan pesan kepada adik korban melalui Direct Message (DM) Instagram.
Kuasa hukum keluarga korban I Gede Pasek Sandiartyke mengungkapkan tiga hari pasca kejadian pembunuhan, Radiet mengirimkan pesan yang menjurus bukan permintaan maaf, namun terkesan merayu.
“Lumayan geli saya bacanya,” ujar Pasek, setelah dikonfirmasi, Selasa (23/9/2025).
Pasek menilai, tindakan tersangka tersebut tidak menunjukkan rasa bersalah.
Baca juga: 14 Pengacara Siap Buktikan Radiet Tak Bersalah dalam Kasus Kematian Mahasiswi Unram di Pantai Nipah
Isi DM menurut Pasek yakni upaya merayu adik korban dengan dalih nongkrong untuk minum kopi.
“Tidak ada permintaan maaf. Tapi lebih kepada merayu, mengajak adik korban yang notabene cewek dan masih kelas 1 SMP nih, mau diajak nongkrong minum kopi,” kata Pasek.
Ulah Radiet itu dibenarkan kedua orang tua korban namun enggan disebarluaskan.
Sementara itu, Keluarga Radiet Adiansyah enggan berkomentar terkait hal ini. Mereka meminta agar kuasa hukum tersangka yang memberikan komentar.
kuasa hukum yang mewakili keluarga tersangka M Imam Zarkasi menyampaikan bahwa segala hal tentang kasus ini sudah ada dalam Berita Acara Perkara (BAP).
Dia meminta agar publik tidak berasumsi lebih jauh terkait tersangka aktif bersosial media mengirim DM
“Jauh lah itu (kaitannya dengan kasus). Jadi (Radiet) bersosial media itu ya sekedar lah,” jelasnya singkat.
Pengakuan Pelaku
Radiet Adriansyah, sebagai tersangka kematian Vina, mahasiswi Unram yang ditemukan tewas di Pantai Nipah, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara.
Sebelum ditahan, Radiet sempat memberikan pembelaan kepada keluarganya.
Ia bersikeras bahwa dirinya tidak bersalah.
“Kemarin sebelum (Radiet) dimasukin ke sel, saya sempat ketemu dia, peluk cium dia dan beri semangat. Dia sempat ngomong ke saya ‘apapun yang terjadi dan siapapun yang menyuruh aku akui perbuatan yang tidak pernah aku lakukan, aku rela mati, gapapa aku mati sahid iya’,”
ucap kakak misan korban, Divya Bisyara Anindya menirukan ucapan Radiet kepadanya, Minggu (21/9/2025).
Divya mengungkapkan, Radiet juga sempat menyampaikan permintaan maaf kepada ibunya dan terus meyakinkan bahwa dirinya tidak bersalah, serta berharap keluarganya tetap percaya padanya.
“Dia juga sempat titip pesan ke saya suruh jaga mamanya dan suruh mamanya kuat, karna dia yakin dia tidak bersalah,” tegasnya.
Menurut Divya, kedekatan antara Radiet dan korban sudah berlangsung cukup lama.
“Radiet ini memang dekat dengan saya, dia senang melukis, bahkan lukisan Vina itu dia yang buat terus kasih ke dia, jadi syok kalau Radiet yang seolah membunuh Vina, seperti tidak mungkin,” katanya.
Radiet dan Vina menurutnya hanya sebatas teman kelas yang sering bersaing secara positif dalam belajar, tidak pernah ada cerita soal pertengkaran yang berlebihan antara keduanya.
“Bahkan ibunya Vina itu sering menganggap Radiet ini temen Vina yang baik, yang kadang mereka bersaing dalam belajar. Radiet pernah dapat IP sampai 4,0 sedang Vina 3,9 sekian, itu yang bikin ibunya Vina menganggap hubungan pertemanan keduanya baik,” jelasnya.
Radiet, lanjut Divya, adalah anak bungsu dari tiga bersaudara dan dikenal cukup manja. Penetapan dirinya sebagai tersangka menjadi pukulan berat bagi keluarga.
“Saya yakin adik saya ini nggak bersalah, saya sekeluarga akan tempuh jalur hukum untuk membuktikan ini,” pungkasnya.
Penetapan Tersangka
Kasat Reskrim Polres Lombok Utara AKP Punguan Hutahaean menyampaikan, Radiet awalnya mengaku sebagai korban begal.
Namun hasil penyelidikan menemukan bahwa terdapat sejuimlah kejanggalan.
"Bila ada pelaku lain mengapa dia membiarkan satu saksi untuk hidup, jika dia (pelaku lain) ingin mencuri dibiarkan menempel di badan," kata Punguan, Sabtu (20/9/2025).
Kejanggalan lain yang ditemukan polisi ialah keberadaan korban dan pelaku yang berjarak 200 meter.
Kemudian ditemukan jalur lain yang dilewati tersangka menyeret korban dari lokasi awal.
Karena tidak adanya saksi lain yang melihat kejadian ini, pendekatan yang dilakukan penyidik untuk mengungkap kasus ini yakni dengan pendekatan psikologi.
Punguan mengatakan, berdasarkan hasil autopsi ditemukan luka kemaluan.
Tersangka juga sempat merangkul korban menggunakan tangan kanan dan mencium pipi.
"Kami menganalogikan ada upaya melakukan hubungan intim, namun terjadi penolakan. Kami koordinasi hasil autopsi cenderung luka di kelamin tersebut menggunakan benda ukuran 1 sentimeter," pungkas Punguan.
Kronologi Awal
Radiet dan Vina sebelumnya berangkat dari Mataram pada Selasa (26/8/2025) sekira pukul 16:30 WITA menggunakan sepeda motor.
Namun hingga pukul 24:00 WITA korban Puspita tak kunjung pulang sehingga keluarga korban menanyakan kabarnya kepada temannya.
Keluarga korban Vina mengetahui posisi korban berada di sekitar Pantai Nipah dan menuju lokasi untuk melakukan pencarian
Pada Rabu (27/8/2025) sekira pukul 01:30 Wita, Radit ditemukan keluarga Puspita dalam kondisi tidak sadarkan diri di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) dan langsung dibawa ke Puskesmas Nipah.
Sementara korban Puspita ditemukan sekira pukul 06:30 Wita dalam kondisi meninggal dunia di lokasi yang sama dalam keadaan telungkup.
(*)
Ballon d'Or 2025: Daftar Lengkap Pemenang, Aitana Bonmati Cetak Rekor, Dembele Raih Trofi Utama |
![]() |
---|
Tiga Wajah Baru Anggota DPRD Lombok Tengah Segera Dilantik Lewat Jalur PAW |
![]() |
---|
Polisi Periksa Mertua yang Pertama Temukan Mayat Brigadir Esco |
![]() |
---|
14 Pengacara Siap Buktikan Radiet Tak Bersalah dalam Kasus Kematian Mahasiswi Unram di Pantai Nipah |
![]() |
---|
Keluarga Ungkap Kedekatan Mahasiswi yang Dibunuh di Pantai Nipah dengan Pelaku: Mereka Tidak Pacaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.