Alasan Prabowo Reshuffle 5 Menteri: Sri Mulyani, Budi Gunawan, Dito, Budi Arie, Abdul Kadir Diganti

Presiden Prabowo reshuffle kabinet 8 September 2025, lima menteri diganti termasuk Sri Mulyani dan Budi Gunawan, posisi baru Menteri Haji dibentuk!

|
Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
PIDATO KENEGARAAN - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraan saat Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025). 

Perubahan susunan menteri diharapkan mampu menghadirkan energi baru, memperkuat koordinasi, serta memastikan program strategis nasional dapat berjalan dengan lebih efektif.

IHSG Langsung Anjlok

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 1 persen lebih setelah Presiden Prabowo Subianto melakukan perombakan susunan Kabinet Merah Putih, Senin (8/9/2025) sore.

Sekitar 15.49 WIB, IHSG terkoreksi 0,89 persen atau turun 70,06 poin ke level 7.797,29.

Laju indeks makin anjlok hingga 1,28 persen atau 100 poin ke level 7.766.85.

Sepanjang perdagangan sebelum pengumuman adanya reshuffle Kabinet, indeks diketahui berada di zona hijau. Namun, mulai merah setelah adanya kepastian perubahan menteri.

Tercatat, indeks bergerak pada kisaran 7.766 hingga 7.934.

Sebanyak 252 saham menguat, 463 saham melemah, dan 241 saham tak mengalami perubahan harga.

Diketahui Menteri Keuangan Sri Mulyani digantikan Purbaya Yudhi Sadewa yang sebelumnya merupakan Ketua Dewan Komisioner LPS.

Selain Sri Mulyani, sejumlah menteri lainnya juga diganti

Profil Purbaya Yudhi Sadewa

Presiden Prabowo Subianto menunjuk Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan di Kabinet Merah Putih, menggantikan Sri Mulyani, pada Senin (8/9/2025).

Mengutip website LPS, Purbaya memperoleh gelar Sarjana dari jurusan Teknik Elektro di Institut Teknologi Bandung (ITB), memperoleh gelar Master of Science (MSc) dan gelar Doktor di bidang Ilmu Ekonomi dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat. 

Ia diangkat sebagai Ketua Dewan Komisioner LPS berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 58/M Tahun 2020 tanggal 3 September 2020.

 

Sebelum menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya pernah menjabat di pemerintahan hingga Kadin, yakni:

  • Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Mei 2018-September 2020).
  • Staf Khusus Bidang Ekonomi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Juli 2016 – Mei 2018).
  • Staf Khusus Bidang Ekonomi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (November 2015-Juli 2016).
  • Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis, Kantor Staf Presiden Republik Indonesia (April 2015-September 2015).
  • Staf Khusus Bidang Ekonomi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (2010-2014).
  • Anggota Komite Ekonomi Nasional (2010-2014).
  • Wakil Ketua Satgas Penanganan dan Penyelesaian Kasus (Debottlenecking), yang lebih dikenal dengan “Pokja IV”, di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Juni 2016-sekarang).
  • Anggota Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (2016-sekarang) dan Anggota Indonesia Economic Forum (2015-sekarang). 

Sebelum terjun di pemerintahan:

  • Purbawa memulai karir sebagai, Field Engineer di Schlumberger Overseas SA (1989-1994).
  • Senior Economist di Danareksa Research Institute (Oktober 2000-Juli 2005).
  • Direktur Utama PT Danareksa Securities (April 2006-Oktober 2008).
  • Chief Economist Danareksa Research Institute (Juli 2005-Maret 2013).
  • Anggota Dewan Direksi PT Danareksa (Persero) (Maret 2013-April 2015).

Sumber: Kompas dan Tribunnews

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved