Demo Mahasiswa dan Ojol di Mataram
Pasca Pembakaran Kantor DPRD NTB, Lalu Iqbal Gelar Pertemuan dengan Forkopimda hingga Tokoh Agama
Gubernur NTB Lalu Iqbal meminta masyarakat untuk tetap tenang menyikapi kondisi yang terjadi saat ini.
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal menggelar pertemuan dengan seluruh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) pasca kerusuhan pembakaran Kantor DPRD NTB oleh pendemo, Sabtu (30/8/2025).
Tidak hanya pimpinan Forkopimda, ia juga mengundang tokoh masyarakat, tokoh agama dan rektor perguruan tinggi yang ada di NTB.
Undangan pertemuan tersebut dijadwalkan berlangsung pukul 19.30 WITA hingga selesai.
"Kita sudah berbagi tugas, intinya kita berusaha untuk menjaga situasi tetap kondusif," kata Lalu Iqbal.
Alasan ia juga mengumpulkan seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama di pendopo gubernur untuk menjaga stabilitas daerah.
"Ini kita kumpulkan tokoh-tokoh, ulama kita kumpulkan untuk menyamankan persepsi, karena ini semua yang harus menjaga situasi," kata Lalu Iqbal.
Iqbal meminta masyarakat untuk tetap tenang menyikapi kondisi yang terjadi saat ini, karena situasi seperti dapat mengganggu stabilitas daerah.
"Mudah-mudahan kita tetap tenang, tetap stabil, bisa mengendalikan situasi tidak terprovokasi," kata Iqbal saat ditemui, Sabtu (30/8/2025) malam.
Ia mengatakan, jika kestabilan daerah ini terus terjadi, dapat mengganggu pembangunan yang ada di dalamnya dan berdampak kepada masyarakat.
Disinggung soal kerugian negara, Iqbal enggan memberikan komentar.
Sebelumnya, Kepala Bagian Kabag Umum Humas DPRD NTB Muhamad Erwan mengungkap detik-detik terbakarnya gedung.
Erwan menyampaikan pihak kepolisian tidak mau bersentuhan langsung dengan para pendemo.
"Koordinasi kami, pihak kepolisian SOP-nya tidak ingin bersentuhan dengan massa aksi. Sehingga ketika massa aksi melakukan anarkis, maka Dalmas Polri dan Sabhara langsung tarik diri ke belakang. Artinya tidak ingin terjadi benturan antara massa aksi dengan kepolisian," jelas Erwan.
Baca juga: Tak Ada Dewan yang Berkantor saat Pembakaran Kantor Gedung DPRD NTB
Karena tidak ingin terjadi benturan, lanjut Erwan, maka aksi pembakaran tidak terhindarkan.
Erwan menyampaikan, daftar rincian gedung DPRD yang ikut terbakar adalah ruang pimpinan, ruang komisi, ruang fraksi dan ruang-ruang rapat termasuk rapat paripurna DPRD.
"Berkas-berkas kita tidak bisa kita mengamankan karena menganggap demo ini untuk penyampaian aspirasi. Kami tidak menyangka terjadinya anarkis dan pengerusakan. Dan kepolisian tidak ingin bersentuhan dengan massa aksi untuk menghindari terjadinya kekerasan," sebut Erwan.
Ketua DPRD NTB Baiq Isvie Rupaeda awalnya akan menemui massa aksi namun urung karena situasi tidak terkendali.
Erwan menyebutkan, pihaknya memastikan satu gedung DPRD terbakar yang nilainya puluhan miliar rupiah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.