Bacaan Doa

Doa Menjenguk Orang Sakit yang Diajarkan Rasulullah

Dalam Surah Asy-Syura ayat 80 disebutkan bahwa hanya Allah SWT yang memiliki kuasa untuk memberikan kesembuhan.

Editor: Laelatunniam
pixabay.com
DOA MINTA KESEMBUHAN - Ilustrasi berdoa. Dalam ajaran Islam, umat muslim dianjurkan untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT, terutama ketika menghadapi musibah seperti sakit, misalnya saat anak demam atau pun keluarga mapun kolega sedang sakit. 

Doa Rasulullah untuk Ruqyah pada Orang Sakit
اِمْسَحِ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ بِيَدِكَ الشِّفَاءُ لَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا أَنْتَ
Imsahil ba’sa rabban-nasi, bi yadikas-syifaa’u, laa kaasyifa lahu illa anta

Artinya: “Tuhan manusia, sapulah penyakit ini. Di tangan-Mu lah kesembuhan itu. Tidak ada yang dapat mengangkatnya kecuali Kau.”

Hikmah Sakit

Dalam skripsi berjudul Konsep Sakit dalam Al-Qur'an Menurut Penafsiran Badiuzzaman Said Nursi oleh Siti Laelatun Furaida dari program studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Prof. KH. Saifuddin Zuhri tahun 2022, disebutkan bahwa sakit dapat menjadi ujian bagi seorang muslim.

1. Sakit sebagai ujian kesabaran dan penggugur dosa
Sakit merupakan ujian kesabaran bagi orang yang bersabar menghadapinya.

Kesulitan dan kesengsaraan ketika sakit dapat menghapus dosa bagi orang-orang yang bersabar.

Seorang ahli hadis terkemuka, At-Thabrani, meriwayatkan bahwa seorang mukmin yang sakit tidak mendapatkan pahala dari sakitnya, namun diampuni dosa-dosanya.

Riwayat tersebut berkaitan dengan hadis yang menyebutkan sabda Rasulullah.

“Tidaklah seorang Muslim tertusuk duri atau yang lebih berat dari itu, melainkan Allah akan menghapus kesalahannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadis lain, sakit digambarkan dapat menggugurkan dosa seperti pohon menggugurkan daunnya.

“Tidaklah seorang Muslim ditimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan menggugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang menggugurkan daun-daunnya.” (HR. Bukhari no. 5660 dan Muslim no. 2571)

2. Sakit sebagai ibadah
Sakit yang diderita oleh seorang muslim dapat menjadi jembatan baginya untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Penderitaan ketika sakit dapat dinilai ibadah jika diisi dengan doa, dzikir dan hal-hal baik.

“Dan sungguh, Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.”
“(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata: ‘Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali.’”
“Mereka itulah yang mendapat keberkahan, rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 155-157)

3. Sakit sebagai motivasi
Sakit dapat menjadi refleksi diri seorang muslim untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved