Ia menyebut, penggunaan pin One Piece saat itu dilakukan dalam rangka mendekatkan diri kepada pemilih muda, terutama mereka yang merupakan penggemar budaya populer Jepang.
"Kita tahu banyak pemilih muda penggemar anime dan manga. Istilahnya Wibu. Setahu saya, Mas Gibran memang menggemari One Piece. Jadi, pemakaian pin itu sebagai pesan Mas Gibran merangkul para pemilih muda," ujar Drajad.
Namun, Drajad mengatakan bahwa pengibaran bendera One Piece saat ini harus dilihat dalam konteks berbeda.
Ia menekankan bahwa bulan Agustus adalah waktu yang sangat penting untuk menumbuhkan semangat nasionalisme, termasuk melalui pengibaran bendera merah putih.
"Pengibaran itu juga sangat penting sebagai bagian menanamkan nasionalisme dan kecintaan merah putih kepada anak dan cucu kita," ucap Drajad.
Drajad menyebut, menjadikan bendera bajak laut One Piece sebagai pengganti simbol negara dalam peringatan kemerdekaan adalah menodai kesakralan bulan Agustus.
"Menjadikan One Piece sebagai bendera dalam bulan kemerdekaan kita jelas menodai kesakralan tersebut. Beda jauh maknanya dengan saat Mas Gibran memakainya," tegasnya.
Sebagai perbandingan, Drajad menggambarkan situasi tersebut dengan tindakan yang tidak tepat tempat dan waktu.
"Biar jelas, mari saya beri contoh bola. Kita bebas main bola. Tetapi kalau main bola di tengah orang yang sedang khusyu beribadah, jelas salah. Wajar jika orang berpikir, ini karena main yang kebablasan atau memang sengaja mengganggu orang beribadah?" ujarnya.
2. Bendera One Piece Anies
Anies Baswedan sempat membentangkan bendera bajak laut One Piece dan mengenakan topi jerami khas Luffydalam sebuah foto kampanye.
Aksi ini dikaitkan dengan pesan keadilan dan perubahan yang diusung pasangan AMIN (Anies–Muhaimin).
Komunitas penggemar One Piece, yang menyebut diri mereka Nakama, mendukung pasangan AMIN karena dianggap memiliki semangat perjuangan seperti karakter dalam anime.
Beredar foto Anies Baswedan turut membentangkan bendera bajak laut dari anime One Piece itu.
Foto tersebut merupakan foto lawas menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024.