Sekolah Rakyat di NTB

Pembangunan Dua Sekolah Rakyat di NTB Butuh Anggaran Rp400 Miliar

Penulis: Robby Firmansyah
Editor: Idham Khalid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PEMBANGUNAN SEKOLAH RAKYAT - Sekertaris Direktorat Jenderal Prasarana Strategis (DJPS) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Easy Asiyah menyampaikan pembangunan sekolah rakyat harus memperhatikan beberapa persyaratan serta membutuhkan anggaran Rp200 miliar untuk masing-masing sekolah. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pembangunan sekolah rakyat di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) segera direalisasikan. Dua titik pembangunan tersebut akan dilaksanakan di Bima dan Kabupaten Lombok Utara. 

Sekertaris Direktorat Jenderal Prasarana Strategis (DJPS) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Easy Asiyah menjelaskan, kebutuhan anggaran untuk pembangunan dua sekolah rakyat tersebut masing-masing Rp200 miliar. 

"Itu bisa saja kurang, bisa saja lebih. Tergantung di situ (lokasi pembangunan) jenis tanahnya seperti apa dan sebagainya," kata Easy. 

Kebutuhan lahan untuk pembangunan sekolah rakyat ini cukup luas, mencapai enam hektar. Lahan ini bukan hanya untuk pembangunan gedung belajar dan asrama saja melainkan untuk lapangan sepak bola dan taman bermain. 

Essy mengatakan, setiap sekolah itu memiliki kapasitas 1.000 orang, untuk semua jenjang pendidikan mulai SD, SMP dan SMA. 

"Jadi begitu ada tiga rombel di SD, naik SMP, kemudian naik SMA, mudah-mudahan ada yang lanjut LPDP, lanjut kuliah atau lanjut kerja," kata Essy. 

Lebih lanjut Essy menjelaskan, untuk pembangunan sekolah rakyat di Lombok Barat, belum dilakukan peninjauan lahan. 

Pemerintah pusat akan mensurvei terlebih dahulu untuk mematikan, legalitas dari lahan tersebut serta menyesuaikan dengan persyaratan pembangunan sekolah rakyat. 

"Setelah kita lakukan survei, kita siapkan kerangka rencana kerja, artinya lahan-lahan ini harus clear dulu," ucapnya. 

Baca juga: Ini 4 Kamera CCTV Krusial di Hotel Tempat Tewasnya Brigadir Nurhadi

Selain penyelesaian lahan, lokasi pembangunan sekolah rakyat ini juga tidak boleh dilewati oleh saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET), kemudian jaringan air minum dan lain sebagainya. 

"Hal-hal seperti ini harus kita perhatikan," kata Essy. 

Sebagai informasi pemerintah daerah sudah menyiapkan beberapa lokasi pembangunan sekolah rakyat di NTB, termasuk di Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur namun dari sejumlah daerah tersebut baru dua daerah yang lahannya selesai dan siap untuk dibangun. 

(*)

Berita Terkini