Semua pihak perlu menahan diri. Jangan sampai satu kejadian merusak semangat besar kita membangun NTB sebagai destinasi unggulan dunia. Bupati Lotim pasti faham, bahwa ke depan nya perlu menjaga komunikasi publiknya agar tidak kontraproduktif, akan tetapi pelaku wisata dari luar daerah harus menghormati dan melibatkan pula masyarakat lokal, bukan kah menikmati keindahan dan gulungan ombak Ekas juga harus dilakukan dengan menjaga kebersamaan sebagai bagian dari keindahan itu sendiri.
Ekas adalah milik bersama. Ombaknya jangan jadi alasan untuk memecah kita, tapi semestinya jadi kekuatan untuk merangkul semua. Saatnya duduk bersama, membangun sistem yang adil, dan menjadikan NTB rumah wisatawan dunia, yang tetap berpihak pada masyarakatnya sendiri, karena pariwisata hanya akan kuat jika dibangun dalam semangat kolaborasi, bukan kompetisi sempit antar wilayah.
(*)