Berita NTB

Bayi Asal Bima Jalani Operasi Lanjutan Pascaamputasi Tangan Selama 1,5 Jam di RSUD Provinsi NTB

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

OPERASI LANJUTAN - Bayi 16 bulan asal Kabupaten Bima Arumi Aghnia didampingi ibunya usai menjalani proses operasi kedua di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Kota Mataram, Selasa (17/6/2025).

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Bayi 16 bulan asal Kabupaten Bima Arumi Aghnia menjalani proses operasi kedua di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Arumi kembali menjalani operasi setelah tangannya diamputasi diduga sebagai korban malpraktik, oknum tenaga kesehatan di Puskesmas Bolo, Kabupaten Bima. 

Pantauan TribunLombok.com, Arumi keluar dari ruang operasi sekira pukul 16:00 WITA, ia nampak digendong ibunya. 

Arumi menggunakan pakaian operasi berwarna hijau, lengkap dengan perban ditangan kanannya.

Ibu Arumi, Marliana mengatakan proses operasi tersebut berlangsung selama hampir satu jam lebih dan dilakukan dokter spesialis bedah plastik.

Baca juga: Bayi Asal Bima Diduga Korban Malpraktik Akan Jalani Operasi Lanjutan Pasca Tangannya Diamputasi

"Tadi ada bagian kulit Arumi yang diambil, kulit selangkangannya ditempelkan di tangan," kata Marliana ditemui, Selasa (17/6/2025). 

Marliana bersyukur proses operasi anaknya itu berjalan lancar, dia mengatakan alat yang digunakan sudah cukup canggih sehingga anaknya tidak merasakan kesakitan usai proses operasi. 

Arumi masih harus menjalani perawatan intensif di RSUD Provinsi NTB setelah operasi.

"Kurang lebih dua minggu lagi, masih ada proses pemeriksaan lagi nantinya," kata Marliana.  

Keluarga Tempuh Jalur Hukum

Pihak keluarga menuntut pertanggungjawaban dari pihak rumah sakit tempat Arumi sebelumnya di rawat, yakni Puskesmas Bolo, RSUD Sondosia, dan RSUD Kabupaten Bima. 

Ayah Arumi, Andika Putra berharap pihak yang seharusnya bertanggung jawab mengakui kesalahan.

Mantan sales salah satu perusahaan swasta itu mengatakan, sempat dilakukan uji laboratorium di Puskesmas Bolo atas permintaan Nakes.

Hasilnya Arumi Aghnia suspek demam berdarah (DBD). 

Halaman
12

Berita Terkini