Yang menarik dari sosok Prof. Masnun adalah pendekatannya yang sangat terbuka dan akomodatif.
Ia membangun komunikasi yang sehat dengan semua elemen kampus mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, dan bahkan pihak eksternal.
Dalam banyak kesempatan, beliau tidak segan berdialog langsung dengan mahasiswa, mendengar aspirasi, bahkan kritik.
Kepemimpinan semacam ini jarang kita temukan saat ini, di mana kekuasaan kerap dijalankan secara top-down dan kaku.
Lebih jauh, Prof. Masnun juga menampilkan wajah Islam yang moderat, sejuk, dan solutif. Di tengah meningkatnya arus ekstremisme dan polarisasi sosial, beliau konsisten mengarusutamakan nilai-nilai wasathiyah Islam.
UIN Mataram tidak diarahkan menjadi kampus yang eksklusif dalam doktrin keagamaan, melainkan inklusif, terbuka pada dialog lintas iman, dan aktif membangun harmoni sosial.
Pendekatan ini penting agar kampus tidak menjadi menara gading, tetapi benar-benar hadir sebagai pusat peradaban yang membumi.
Dalam aspek relasi eksternal, Prof. Masnun mendorong UIN Mataram untuk membangun jejaring kolaborasi nasional dan internasional.
Kerja sama dengan kampus-kampus luar negeri, lembaga riset, dan mitra industri terus diperluas. Kolaborasi ini membuka ruang internasionalisasi perguruan tinggi dan memperkuat posisi UIN Mataram dalam percaturan akademik global.
Dengan visi ini, kampus tidak hanya menjadi tempat kuliah, tetapi juga menjadi laboratorium keilmuan dan laboratorium sosial yang diakui dunia.
Saya melihat bahwa Prof. Masnun juga peka terhadap kebutuhan zaman. Transformasi digital menjadi perhatian serius. Pelayanan akademik dan administrasi berbasis teknologi informasi ditingkatkan.
Infrastruktur kampus dibenahi agar ramah mahasiswa dan mendukung proses belajar mengajar yang optimal. Bahkan, program-program pengembangan soft skill dan kewirausahaan mahasiswa juga digencarkan sebagai respon atas tantangan dunia kerja yang dinamis.
Namun yang paling saya kagumi adalah sikap kerendahan hati dan ketulusan dalam menjalankan amanah.
Di tengah berbagai pujian atas capaian-capaian besar tersebut, Prof. Masnun tidak pernah menonjolkan dirinya secara berlebihan.
Beliau selalu menyampaikan bahwa keberhasilan UIN Mataram adalah hasil kerja kolektif. Kepemimpinannya tidak bertumpu pada kekuasaan, melainkan pada keteladanan, etos kerja, dan kepercayaan. Itulah kepemimpinan yang menginspirasi.